Pukul 21.30 menjelang. Umar dan soulmate-nya berangkat ke Stasiun Tugu. Dr Aqua menelefonnya, memohon maaf kalau sebelumnya sudah berangkat duluan ke Bogor serta minta maaf bila pelayanan di rumah dan selama di Yogyakarta ada kekurangannya.
“Yaa Allah, tak ada yang perlu dimohonkan maaf dari Dr Aqua sekeluarga. Tidak ada kekurangan, bahkan banyak kelebihan dalam pelayanan dan kami mendapat banyak pelajaran berharga dari orang-orang hebat di sini,” demikian jawab Umar.
Dicky kemudian mengantar keduanya ke Stasiun Tugu. Tepat pukul 22.00 WIB mereka tiba di Stasiun Tugu. Dicky sempat meminta Umar dan istri berfoto di pelataran pintu keberangkatan Stasiun Tugu Yogyakarta.
Baca Juga:KRPI Soroti Soal Pengaturan Nakes dan Jaminan Sosial dalam RUU Kesehatan Spesifikasi Samsung A24 LTE, Dijamin Kerja Kamu Semakin Produktif
Kereta Sancaka Tambahan bertolak dari Stasiun Tugu Yogyakarta pukul 22.55 WIB.
Umar melambaikan tangan, walau tak ada siapa-siapa yang dipandang. “Melambaikan tangan untuk kenangan, walau hanya dua malam, namun penuh kemesraan,” begitu Umar membatin.
Keduanya pun tiba di Stasiun Gubeng, Surabaya pukul 02.55 WIB, langsung memesan transportasi online dan pulang ke Porong. “Welcome home…,” ujar Umar dalam hati penuh bahagia.