Umar pun segera menjumpai sosok yang dipanggilnya Pak Dicky dan langsung bergegas meluncur ke rumah Dr Aqua. Tak lama kemudian, ia bersama sang soulmate diajak Pak Dicky jalan-jalan keliling kota Yogyakarta hingga Malioboro serta mencoba kulineran di Yogyakarta.
Satu hal yang membuat Umar heran, setiap kali ia akan membayar makanan, selalu Dicky lebih dulu membayarnya. Hingga akhirnya ia bertanya pada Dicky kenapa ia yang selalu bayar. Rupanya, Dicky sudah diwanti-wanti Dr Aqua, agar jangan sampai Umar atau istrinya mengeluarkan uang sepeser pun. Mereka adalah tamu dan sahabatnya yang harus dilayani dengan baik, demikian perangai Dr Aqua yang sangat memuliakan tamu-tamunya.
Umar dan istri pulang ke rumah Dr Aqua saat sudah larut malam. Umar pun segera mandi untuk melepas keringat dan daki yang melekat di tubuh. Segar dan penatnya pun hilang.
Baca Juga:KRPI Soroti Soal Pengaturan Nakes dan Jaminan Sosial dalam RUU Kesehatan Spesifikasi Samsung A24 LTE, Dijamin Kerja Kamu Semakin Produktif
Dari dalam kamar kemudian Umar mendengar suara batuk dan berdehem dari Dr Aqua. Ia segera keluar kamar dan benar Dr Aqua sudah menunggunya di meja makan jumbo “Merbau”
Puas Foto di The Heritage Palace
Umar dan istri pulang ke rumah Dr Aqua saat sudah larut malam. Mereka mengobrol santai seputar perjalanan keliling Yogyakarta dan kulineran. Lalu Dr Aqua menanyakan rencana Umar mengunjungi tempat wisata mana. “Sampaikan saja ke Pak Dicky. Beliau siap mengantarkan ke mana saja,” ucap Dr Aqua sembari tersenyum gaya khasnya.
Umar berkata bahwa ia ingin ke lokasi di mana Wakil Direktur RSUD Mohamad Soewandhie Surabaya dr Arif Setiawan bersama keluarga dan juga Dr Aqua berfoto tiga dimensi di The Heritage Palace Sukoharjo, Jawa Tengah. Umar merasa penasaran dan ingin menjajal spot foto di sana.
“Ok, itu di Sukoharjo lokasinya, bekas pabrik gula yang sudah dialihfungsikan menjadi tempat wisata. Jangan khawatir besok Pak Dicky mengantarkan ke sana,” jelas Dr Aqua. “Baik, Doktor Aqua, terima kasih dan besok pagi, insya Allah kami ke sana. Sekarang kami istirahat dulu”.
Esok pagi Umar dan sang istri bangun dan keluar kamar menghirup udara segar tanpa polusi. Kompleks perumahan dosen UGM itu memang asri dan sedikit kendaraan yang lalu lalang di sana. Sehingga udara terasan nyaman.