KARAWANG-Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Karawang, mencatat realisasi penyerapan tenaga kerja pada triwulan pertama dari Penanaman Modal Asing (PMA) dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN), mencapai 19.602 tenaga kerja dan menjadi paling tinggi di Jawa Barat.
Kordinator Pengawasan dan Pengendalian, DPMPTSP Karawang, Asep Buhori mengatakan, dari data realisasi investasi dari BKPM, Kabupaten Karawang masih menempati posisi kedua untuk realisasi investasi paling tinggi di Jawa Barat yaitu sebesar Rp9,811 triliun.
Namun, lanjut Asep, penyerapan tenaga kerja dari PMA dan PMDN paling tinggi di Jawa Barat dibanding kabupaten/kota lain yaitu sebanyak 19.602 dari serapan tenaga kerja yang bekerja di PMA sebanyak 18.668 tenaga kerja dan PMDN sebanyak 934 tenaga kerja.
Baca Juga:Triwulan Pertama, Nilai Investasi di Purwakarta Capai Rp 3,28 TriliunSelama Libur Lebaran 2023, Sebanyak 263.253 Wisatawan Kunjungi Purwakarta
“Data penyerapan tenaga kerja ini kami dapat dari realisasi LKPM pada triwulan pertama tahun 2023,” katanya.
Dijelaskan Asep, penyerapan tenaga kerja itu diperkirakan karena adanya perluasan sejumlah perusahaan PMA yang berada di Kawasan industri, dan ada sejumlah perusahaan baru yang menanamkan investasinya di Karawang.
“Investasi tahun ini juga mengalami peningkatan dibanding tahun sebelumnya pada priode yang sama. Sebab tahun 2022 triwulan pertama mencapai Rp7,59 triliun,” jelasnya.
Ia menambahkan, hal itu karena tahun ini masuk pada masa pemulihan ekonomi pasca pandemi Covid-19. Jadi pihaknya berharap ada kenaikan investasi terus di Karawang.
“Kami juga terus meningkatkan pelayanan perizinan pada para investor salah satunya dengan membuka MPP (mall pelayanan publik) selama 7 hari,” katanya.(use/ery)