oleh :
Ninuk Dyah Ekowati, M.Pd. (Guru di SMAK St. Hendrikus, Surabaya)
Kebanggaan menggunakan barang merk luar negeri, dan kurangnya minat masyarakat Indonesia dalam membeli produk anak bangsa, merupakan sebuah fakta di masyarakat dan ini tentu menjadi masalahnya karena lunturnya Nasionalisme dan tergerusnya budaya bangsa. Kondisi ini khususnya dialami oleh para remaja, khususnya peserta didik Indonesia. Hal inilah yang menyebabkan pengaruh globalisasi peserta didik semakin terinternalisasi. Globalisasi yang terintenalisasi adalah merasuknya pandangan dunia, produk, pemikiran, dan aspek-aspek kebudayaan lainnya kedalam kepribadian peserta didik.
Salah satu bukti dari internalisasi globalisasi adalah adanya beberapa peserta didik mengkonfirmasi tentang rasa gundah gulana terhadap tata tertib sekolah. Menurut peserta didik tata tertib sekolah telah tidak sesuai dengan perkembangan dunia sekarang. Tata tertib sekolah tidak lagi mendukung perkembangan di dalam belajar. Tata tertib perlu diubah dengan adanya perubahan globalisasi. Salah satu hal yang dikomunikasikan adalah berkaitan dengan perkembangan seni. Perkembangan seni menurut peserta didik adalah seni mendekorasi kuku, mewarnai rambut, penggunaan anting, tato.
Baca Juga:Mengenal Bukit Pamoyanan Subang yang Ramai Dikunjungi Sejak 2018Serap 19.602 Tenaga Kerja, Investasi Triwulan Pertama Capai Rp9,811 T
Sementara itu, alasan peserta didik, menyatakan bahwa dunia seni dapat mendukung usaha dan pariwisata Indonesia. Peserta didik memberikan alasan bahwa Perancis sebagai kiblat dunia model, seni, ilmu filsafat. New York memberikan gambaran tentang perkembangan dunia model dan seni. Hal ini terbukti dengan Perancis dan Amerika sebagai negara yang sering kali didatangi oleh Pelancong. Paris menduduki tempat ke-6 dan Amerika menduduki tempat ke-10 di dunia.
Perkembangan seni juga dapat digunakan sebagai usaha mandiri peserta didik. Usaha mandiri dalam bidang seni. Jika seni diberikan kebebasan untuk berkembang maka kreativitas dalam seni akan terbangun, karya seni akan tercipta. Hal ini, dapat membuka usaha pariwisata dan memeberikan devisa negara. Sebuah Sebuah alasan yang sangat logis dan pendapat yang bebas merdeka. Sebuah wujud dalam implementasi Kurikulum Merdeka.
Wujud guru dalam implementasi Kurikulum Merdeka adalah guru professional. Guru implementasi Kurikulum merdeka adalah guru yang merdeka. Guru yang tidak memaksakan pendapat tentang tata tertib sekolah yang harus ditaati. Guru yang tidak arogan memaksakan tata tertib sekolah harus dilaksanakan. Namun Guru Kurikulum