Kembangkan Kreativitas dan Kemandirian Ekonomi
PURWAKARTA-Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Purwakarta memiliki perhatian khusus dalam mengembangkan kreativitas warga binaan pemasyarakatan (WBP)-nya.
Di antaranya, melalui berbagai pelatihan kemandirian dan keterampilan kerja dengan mendatangkan langsung narasumber yang berkompeten di keterampilan WBP
Pelatihan tersebut antara lain membuat jam dinding ukir, gantungan baju, pot bunga, sofa, aquarium, hingga kursi berbahan drum bekas. Selain itu, para warga binaan juga diberikan pelatihan pangkas rambut dan jahit baju.
Kepala Lapas Kelas IIB Purwakarta Yusep Antonius mengatakan, pelatihan kemandirian ini merupakan upaya memberdayakan para WBP dalam suatu kegiatan kemandirian dan keterampilan kerja. “Terutama bagi WBP yang mempunyai skill serta keterampilan dalam bidang perkayuan, perbengkelan, tata boga dan menjahit serta pangkas rambut,” kata Yusep kepada wartawan, Selasa (9/5).
Baca Juga:Membangun Profil Pelajar Pancasila Melalui Adu Data, Guru vs Peserta DidikMengenal Bukit Pamoyanan Subang yang Ramai Dikunjungi Sejak 2018
Dijelaskannya, meski berada di dalam lapas jangan sampai membuat WBP rendah diri atau bahkan membunuh kreativitasnya.
Melainkan, sambungnya, tetap bisa mengasah kreativitas dan membuat beragam karya, sepanjang mau terus berlatih dan terus mencoba. “Tujuan utama dari pelatihan kemandirian ini agar saat keluar dari lapas ini, mereka sudah memiliki bekal keterampilan. Tak lagi melakukan kejahatan atau tindakan kriminal yang ujung-ujungnya malah membawanya kembali lagi ke balik jeruji besi,” ujarnya.
Terlebih, kata Yusep, tak perlu waktu lama melatih WBP, karena sebagian besar telah memiliki keterampilan yang cukup bagus. “Di sinilah fungsi dari bimbingan kerja Lapas. Kami bisa melihat kemampuan WBP dari berbagai macam bidang,” ucap Yusep.
Disebutkannya, bimbingan kerja ini memang khusus diperuntukkan bagi warga binaan dengan rekam jejak yang baik. Berbagai keterampilan itu diberikan petugas lapas dengan mendatangkan para pelatih yang tersertifikasi,” kata Yusep.
Kalapas menambahkan, program bimbingan kerja ini merupakan bentuk pembinaan Lapas Purwakarta dalam mendidik serta membina para pelanggar hukum agar menjadi manusia yang berguna dan mempunyai skill serta keterampilan. “Bimbingan kerja ini memberikan bukti konkret bahwa lapas adalah tempat pembinaan. Setelah bebas nanti mereka bisa mengembangkan dan memiliki penghasilan sendiri. Bahkan tak menutup kemungkinan bisa membuka lapangan pekerjaan,” ucapnya.(add/sep)