PASUNDAN EKSPRES- Hai sahabat sejarah! Kali ini saya akan membawa kalian ke dalam perjalanan sejarah rumah gadang. Seperti yang kita ketahui, rumah gadang merupakan salah satu ikon budaya Minangkabau yang sangat terkenal di Indonesia.
Rumah gadang berasal dari kata “gadang” yang berarti besar atau luas, dan “rumah” yang artinya tempat tinggal. Jadi, rumah gadang dapat diartikan sebagai rumah yang besar dan luas. Rumah gadang biasanya dibangun dengan bahan kayu dan beratapkan ijuk yang menonjol ke atas seperti tanduk kerbau.
Sejarah Rumah Gadang
Sejarah rumah gadang sendiri tidak dapat dipastikan secara pasti. Namun, menurut legenda, rumah gadang pertama kali dibangun oleh Datuk Ketumanggungan di Bukittinggi, Sumatera Barat pada abad ke-16. Rumah gadang ini dibangun sebagai tempat tinggal bagi keluarga besar Datuk Ketumanggungan.
Baca Juga:Kunci Gitar Buih Jadi Permadani: Lagu Hits BangetKunci Gitar Dermaga Biru Thomas Arya
Rumah gadang kemudian menjadi simbol kekuatan dan kekayaan masyarakat Minangkabau. Semakin banyak rumah gadang yang dimiliki oleh seseorang, semakin dihormati dan dihargai oleh masyarakat sekitar.
Selain sebagai tempat tinggal, rumah gadang juga memiliki fungsi lain sebagai tempat berkumpul dan melakukan berbagai kegiatan adat. Di dalam rumah gadang terdapat sebuah ruangan terbuka yang disebut “sako”, tempat para tamu duduk dan berbincang-bincang. Selain itu, di dalam rumah gadang juga terdapat “balai adat” yang digunakan untuk upacara adat seperti pernikahan dan pengangkatan penghulu adat.
Desain Yang unik
Rumah gadang juga memiliki desain yang unik dan khas, dengan ciri khas atap yang menjulang tinggi ke atas dan dinding yang terbuat dari kayu dengan ukiran-ukiran yang indah. Desain rumah gadang ini juga mengandung filosofi dan makna yang dalam, seperti kepercayaan pada kekuatan alam dan harmoni antara manusia dan alam.
Meskipun sekarang ini banyak rumah gadang yang telah direnovasi atau diganti dengan bangunan modern, namun rumah gadang masih tetap menjadi simbol budaya dan identitas masyarakat Minangkabau. Dan tentunya, keindahan dan nilai sejarah rumah gadang masih dapat dinikmati oleh kita semua sebagai bagian dari kekayaan budaya Indonesia.