PURWAKARTA-PT PLN (Persero) melalui Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) terus berperan aktif dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Salah satu program TJSL tersebut yaitu Rumah BUMN PLN di Cirebon.
Pimpinan Anak Cabang (PAC) Rumah BUMN PLN Cirebon, Nunung Nurlela mengungkapkan, ada anggota yang usahanya tumbuh signifikan setelah bergabung dalam Rumah BUMN PLN.
Di antaranya, seperti empal gentong Mang Darma yang kini telah memiliki outlet di Jakarta dan pengemasan yang mulanya hanya menggunakan gerabah kini sudah merambah menggunakan kaleng. Berikutnya ada Bu Yani, pemilik rengginang Kidal yang awalnya menjual hanya rengginang mentah kemasan plastik kiloan kini menambah variannya rengginang matang dengan kemasan kardus menarik.
Baca Juga:Urus Syarat Daftar Nyaleg Tembus Ratusan JutaMenyisipkan Moderasi Beragama dalam Mata Pelajaran Umum
Lalu ada Bolu Bu Imas yang awalnya hanya menjual satu jenis bolu di rumah kini telah telah menjual berbagai jenis bolu dengan pemasaran yang lebih luas. “Perkembangan usaha mereka juga diiringi dengan terbukanya lapangan pekerjaan bagi masyarakat sekitar. Seperti Ibu Imas yang awalnya dikerjakan sendiri kini telah memiliki 10 pegawai,” kata Nunung kepada wartawan, Senin (15/5).
Pun halnya dengan Mawar Fashion, sambungnya, yang kini juga telah memiliki 10 pegawai tetap dan beberapa pegawai borongan.
Nunung menambahkan fokus dari Rumah BUMN PLN Cirebon adalah mengubah mindset dari anggotanya.
Caranya, mereka akan diberi kesempatan untuk mengikuti berbagai program. Di antaranya, seperti kelas pembukuan, pengemasan, pemasaran, digital, pameran, penjualan, incubator bisnis, pendampingan saat perizinan serta kegiatan lainnya.
“Tantangan kami sebagai pembina yaitu mindset. Ada beberapa anggota yang bergabung karena hanya untuk mendapatkan akses pameran atau bantuan penjualan,” ujar Nunung.
Sedangkan pihaknya, kata Nunung, tidak hanya ingn memberikan umpan tapi kail sehingga berkelanjutan dan dapat berdampak kepada masyarakat sekitar. “Misalnya dengan meningkatkan lapangan pekerjaan bagi masyrakat di sekitar lokasi UMKM berada,” ucap Nunung.
Dedi Kusnadi, pemilik Mawar Fashion, mengaku senang akan adanya program inkubasi bisnis (inbis). Hal tersebut merubah mindset kewirausahaannya.
Dalam mengikuti program inbis, dirinya diajarkan ilmu manajemen bagaimana mengelola uang. Sebelumnya, Dedi tidak mengerti penggunaan uang, jadi omzet uangnya besar, tapi bisa jadi profitnya kecil dan penggunaannya pun semaunya.