SUBANG– Kawasan Industri Subang Smartpolitan akan mulai beroperasi pada tahun 2024. Subang Smartpolitan ini dibangun oleh PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA) melalui anak usahanya PT Suryacipta Swadaya (Suryacipta).
Kepala Dinas Penanaman Modal Dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Subang Dadang Kurnianudin mengaku telah mendapat informasi bahwa Subang Smartpolitan akan segera beroperasi.
Dadang menyampaikan, berdasarkan hasil evaluasi kawasan industri beberapa hari yang lalu, kawasan tersebut secara legal dan formal sudah bisa beroperasi.
Baca Juga:Targetkan 10.000 Suara di Pileg 2024Bacaleg Golkar Dukungan Pemekaran Subang Utara
Dia mengatakan, pengelola kawasan sudah melakukan pematangan rill, termasuk membangun gedung operasional.
“Izin sudah ditempuh dan tidak ada masalah dalam administrasi,” ujarnya.
Dalam kesempatan terpisah, Abednego Purnomo selaku Vice President Sales & Marketing PT Suryacipta Swadaya menyampaikan, saat ini tengah melakukan pembangunan untuk Fase-1 seluas 400 Hektar (dari total 2.717 Hektar), pembangunan yang dimaksud meliputi land grading serta pembangunan infrastruktur utilitas kawasan.
“Pada awal Q2 2023 kami juga baru saja menandatangani Nota Kesepahaman dengan PLN untuk penyediaan listrik dan energi baru terbarukan (EBT) di kawasan, karena tidak hanya didesain menjadi kota pintar, Subang Smartpolitan juga akan menjadi sebuah kota mandiri yang Smart, Green, and Sustainable,” ungkapnya dalam keterangan tertulis yang diterima Pasundan Ekspres.
Dia mengatakan, serah terima lahan ditargetkan pada Q3 2023, dan operasional kawasan pada tahun 2024.
Sejauh ini, perusahaan yang tertarik masuk ke Kawasan Subang Smartpolitan banyak berasal dari industri otomotif dan komponennya (termasuk EV battery), farmasi, consumer goods, logistik dan lain-lain. Mayoritas berasal dari China, Jepang dan Korea.
“Sejauh ini sudah ada beberapa yang menjadi hot client kami, dan salah satunya perusahaan Jepang sudah siap untuk serah terima lahan di Juli 2023. Sejauh ini yang sedang berdiskusi dengan kami lebih dari 50 perusahaan,” jelasnya.
Subang Smartpolitan ini diperkirakan dapat menyerap lebih dari 52.000 pekerja di industri manufaktur setelah sepenuhnya beroperasi di masa depan. Ini belum termasuk yang bekerja disektor pendukung seperti hotel, rumah sakit, theme park dan lain-lain.(ygo/ysp)