PASUNDAN EKSPRES – Musik lo-fi atau “low-fidelity” adalah genre musik yang terkenal dengan suara yang tidak sempurna, sering kali terdengar seperti rekaman yang tidak sempurna atau “retak”.
Pada 1980-an, genre musik lo-fi mulai berkembang dengan munculnya musik indie rock dan punk.
Banyak band indie mulai merekam musik mereka sendiri, menggunakan peralatan rekaman yang murah dan sederhana, dan menghasilkan suara yang tidak sempurna dan kasar.
Baca Juga:7 Cara Agar Ending Cerita Kamu Memiliki Kesan yang MenarikBegini Pengaruh Sugesti Terhadap Diri Sendiri
Pada tahun 1990-an, musik lo-fi mulai terkait dengan genre hip-hop dan trip-hop.
Produser hip-hop dan trip-hop sering menggunakan sampel musik yang direkam dengan kualitas suara yang rendah dan menambahkan efek suara seperti scratch atau distorsi untuk menciptakan suara yang khas dan unik.
Pada tahun 2000-an, musik ini semakin populer dengan munculnya platform streaming musik online seperti Soundcloud dan Bandcamp.
Banyak produser musik independen memanfaatkan platform ini untuk membagikan musik mereka secara online, termasuk musik lo-fi yang santai dan menenangkan.
Ciri Khas Musik Lo-fi
Salah satu ciri khas dari musik lo-fi adalah penggunaan sampel musik dari rekaman lama atau musik klasik.
Sampel ini kemudian diolah dengan efek suara dan dipadukan dengan beat hip-hop atau musik elektronik untuk menciptakan nuansa yang santai dan menenangkan.
Banyak pendengar musik ini menggambarkan musik ini sebagai musik yang cocok untuk dijadikan teman saat bekerja atau belajar, atau sebagai musik untuk relaksasi dan meditasi.
Baca Juga:Camilan Kue Dango dari Jepang yang Sering Muncul di AnimeBrand Make Up Terkenal dari Indonesia, Setara Internasional
Selain itu, musik ini juga terkait dengan estetika visual yang khas, yaitu dengan menggunakan gambar atau video yang bersifat retro, seperti gambar-gambar dari tahun 80-an atau 90-an, atau video yang terlihat seperti rekaman kaset tua.