PASUNDAN EKSPRES-Bupati Subang H Ruhimat memberikan sejumlah catatan kepada PTPN VIII berkaitan dengan pengembangan wisata di Subang selatan. Hal tersebut disampaikan saat bertemu dengan Direksi PTPN VIII di Rumdin, Senin kemarin (22/5).
Bupati meminta kepada PTPN VIII dalam pengembangan wisata di Subang Selatan agar bekerja sama dengan BUMD. Tujuannya untuk meningkatkan Penghasilan Asli Daerah (PAD).
Selain itu, Ruhimat meminta dalam pengembangan wisata agar memperhatikan Analisis Dampak Lingkungan (AMDAL).
“Tolong diperhatikan AMDAL-nya, baik lalin maupun lingkungan,” ungkap Ruhimat.
Baca Juga:Ketum KONI Subang ARD: O2SN Tolak Ukur Keberhasilan dan Pembinaan Olahraga di SekolahJenis dan Fungsi Helm untuk Berkendara Sepeda Motor
Prinsipnya, Ruhimat mendukung apa yang direncanakan oleh PTPN VIII. Namun harus selalu berkoordinasi terkait pengembangan kawasan tersebur.
“Kami mendukung untuk zona diintensi kan untuk menghasilkan, namun untuk realisasi, hal itu dibutuhkan koordinasi di antara kita,” katanya.
Direktur PTPN VIII Didik Prasetyo, menanggapi apa yang disampaikan Ruhimat untuk selalu berkoordinasi. Dia mengajak untuk bersama-sama menyusun visioning kawasan perkebunan teh di Ciater.
Terkait lahan eks-HGU, dirinya menyatakan bahwa PTPN VIII sudah merencanakan untuk merubah HGU (Hak Guna Usaha) menjadi HPL (Hak Pengelolaan).
Mengenai kerjasama dengan pihak ketiga terkait kawasan wisata, PTPN VIII menyatakan bahwa mereka telah memberikan standar pengembangan kawasan.
“Kami untuk agrowisata sudah punya standar, untuk kerjasama itu maksimum 20 persen yang boleh ditutupi lahannya, dan harus berwawasan lingkungan. Mitra-mitra yang bekerjasama harus mengikuti standar yang kita buat,” jelasnya.
Diketahui, pertemuan tersebut dalam rangka menindaklanjuti pertemuan sebelumnya terkait pengelolaan kawasan wisata di Subang Selatan, khususnya yang berada di perkebunan teh di kawasan Ciater yang dikelola oleh PTPN VIII.