KARAWANG-Komisi III DPRD Kabupaten Karawang meminta eksekutif memasang alat pendeteksi bencana. Pasalnya, Karawang sering terjadi bencana khususnya banjir.
Sekretaris Komisi III DPRD Kabupaten Karawang, Fitri Meilinda menjelaskan, kunjungan kerja kali ini merupakan agenda non Bapemperda. Sehingga Anggota Komisi III yang menjadi bagian dari Bapemperda tidak mengikuti kegiatan kunjungan.
Legislator Fraksi Golkar ini mengungkapkan, hasil dari kunjungan ke Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung Barat (KBB) diketahui bahwa dari 16 Kecamatan yang ada hampir semuanya rawan akan bencana alam. Namun bencana alam yang lebih sering terjadi di KBB adalah longsor dan angin puting beliung.
“Memang sedikit berbeda dengan Kabupaten Karawang, dimana di KBB itu yang lebih rawan terjadi longsor dan angin puting beliung. Sedangkan di Karawang bencana alam yang lebih sering terjadi banjir dan puting beliung. Namun tidak memungkiri Karawang juga memiliki dataran tinggi di wilayah Tegalwaru dan sekitarnya yang juga rawan akan terjadi longsor,” ungkap Fitri.
Baca Juga:Job Fair di Kabupaten Purwakarta Ditargetkan Serap 4.800 PencakerMal Galuh Mas Apresiasi Andriani Penyumbang Medali untuk Indonesia pada SEA Games 2023 Kamboja
Ia menuturkan, di KBB juga tidak lepas dari bencana alam banjir. Namun banjir yang terjadi di KBB tidak berlangsung lama, dalam beberapa saat saja langsung surut. “Di KBB juga sempat terjadi banjir, namun dalam waktu beberapa saat saja langsung surut. Bahkan mereka hanya memiliki dua perahu karet untuk evakuasi korban banjir namun tidak pernah terpakai,” tutur Fitri.
Masih kata Fitri, KBB memiliki program pemasangan alat pendeteksi bencana atau alat pendeteksi gempa yang berpotensi menyebabkan longsor dengan dilengkapi sirine yang akan dipasang di setiap kecamatan. “Program pemasangan alat pendeteksi potensi longsor ini dapat diadopsi di Karawang, khususnya untuk wilayah dataran tinggi di Karawang,” tandanya.(use/sep)