PASUNDAN EKSPRES – Hustle culture adalah sebuah fenomena sosial yang mendorong individu untuk bekerja keras dan terus-menerus berusaha mencapai kesuksesan melalui kerja keras dan pengorbanan pribadi.
Salah satu dampak negatif dari keadaan ini adalah adanya tekanan dan stres yang berlebihan pada individu untuk selalu berkinerja tinggi dan produktif.
Hal ini dapat menyebabkan burnout atau kelelahan yang kronis, yang dapat mengganggu kesehatan mental dan fisik seseorang.
Baca Juga:Rekomendasi Merek Lipstik untuk Menunjang Cantiknya Bibirmu7 Toko Buku Unik dan Menarik di Dunia, Pas Banget Buat Kamu Pecinta Buku
2. Ketidakseimbangan dalam Kehidupan Individu
Selain itu, budaya ini juga dapat menciptakan ketidakseimbangan dalam kehidupan individu, karena mereka cenderung mengabaikan waktu untuk bersantai, berkumpul dengan keluarga dan teman-teman, serta mengejar hobi dan minat pribadi.
Tekanan yang terus menerus untuk bekerja keras dan produktif juga dapat mengganggu keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi, sehingga menyebabkan stres dan ketidakbahagiaan.
3. Sikap dan Budaya Perusahaan yang Tidak Sehat
Terkait dengan dunia kerja, hustle culture juga dapat memperkuat sikap dan budaya perusahaan yang tidak sehat, seperti bekerja terlalu lama dan mengabaikan keseimbangan kerja-pribadi, serta mengorbankan kesehatan dan kebahagiaan karyawan demi mencapai tujuan perusahaan.
Hal ini dapat menyebabkan masalah kesehatan dan kinerja yang buruk pada karyawan, serta berisiko menciptakan lingkungan kerja yang tidak produktif dan tidak sehat.
Cara Mengurangi Hustle Culture
Penting untuk memahami bahwa kerja keras dan produktifitas adalah hal yang penting, tetapi tidak boleh dilakukan dengan mengabaikan keseimbangan hidup dan kesehatan pribadi.