SUBANG-Masyarakat harus tetap waspada akan ancaman demam berdarah dengue (DBD). Nyamuk yang berdiam di air bersih dengan dasar besi, alumunium, plastik dan lainnya tersebut menghantui masyarakat.
Terdata ada satu orang yang meninggal dunia dari bulan Januari 2023 sampai saat ini karena DBD.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kabupaten Subang dr Noni mengatakan, tingkat kunjungan pasien DBD ke 40 Puskemas meningkat. Peningkatan tersebut lantaran, pola hidup di rumah dan lingkungan yang kurang baik.
Baca Juga:Jalur Mandiri Masuk Politeknik Subang Sudah DibukaCampervan Park Sari Ater Sensasi Berkemah Nuansa Pegunungan
“Saat musim kemarau saat ini, tingkat kunjungan pasien yang terdeteksi menderita DBD meningkat,” katanya kepada Pasundan Ekspres.
Noni mengatakan, dari bulan Januari 2023 hingga saat ini ada 165 kasus. Didominasi penderita adalah anak – anak usia 5-10 tahun.
Dia mengajak masyarakat tidak abai terhadap DBD. Pasalnya di musim kemarau saat ini kasus DBD mulai merangkak naik, terlebih kebiasaan masyarakat yang abai terhadap lingkungan bersih.
Noni mengatakan, pemberantasan sarang nyamuk (PSN) harus digalakkan, dengan cara 3M+.
Selain itu, pelaksanaan fogging sudah rutin dilakukan. Sudah ada 10 titik yang dilakukan fogging sejak Januari 2023 hingga saat ini.
“Termasuk pemberian bubuk abate ya. Sampai saat ini sudah 40 kilogram bubuk abate yang diberikan,” katanya.
Kasubag Humas RSUD Subang Sri Mulyati SH Mengatakan, pasien yang berkunjung dari bulan Januari 2023 hingga sekarang mencapai 239 orang untuk DBD. Dominasi masih anak di bawah umur. Oleh karena itu para orang tua diharapkan bisa menjaga anak-anaknya dengan baik.(ygo/ysp)