PURWAKARTA-Mendapati keluhan warga, Komisi II DPRD Purwakarta langsung mendatangi ke kantor Perumda Gapura Tirta Rahayu, Rabu (24/5). Kemudian dilanjutkan inspeksi langsung ke lapangan. Diterima sejumlah pejabat terkait di Perumda Gapura Tirta Rahayu, komisi 2 pertanyakan kondisi keluhan tersebut.
Bertempat di kantor Perumda Gapura Tirta Rahayu di Jalan Basuki Rahmat sejak pukul 10.00 hingga pukul 11.45, komisi 2 yang diterima langsung oleh Direktur Utama Perumda Gapura Tirta Rahayu Dadang Saputra, Direktur Teknik Susanto dan Direktur Keuangan Sartika Tirta Dewi serta didampingi pejabat teknis Perumda Gapura Tirta Rahayu, Dewan Pengawas Perumda Gapura Tirta Rahayu, Riana Wangsadireja. Membahas dengan detail, soal kondisi teknis penyaluran air bersih di Purwakarta yang dalam beberapa waktu ini kerap terhambat.
“Kami sengaja datangi kantor pusat perumda, ingin kejelasan kenapa penyaluran air bersih terhambat. Apa alasan dan apa penyebab terhambatnya penyaluran air bersih ke warga tersebut,” ungkap Anggota DPRD Purwakarta Alaikasalam kepada sejumlah pejabat perumda yang hadir.
Baca Juga:Pengembang Perumahan Griya Panorama Indah Dinilai Hambat Pembangunan, Kades dan Warga Geruduk DPRDCara Unik Pindahkan Akun GB WhatsApp dari Android ke iPhone
Setelah mendapat penjelasan detail atas permasalahan yang menjadi troubel tidak mengalirnya air ke konsumen di sejumlah tempat, para anggota Komisi II langsung meninjau lokasi mesin atau perangkat yang rusak yang kemudian dituding penyebab terhambatnya saluran air.
Kepada komisi 2 disebutkan, pengelola Perumda Gapura Tirta Rahayu menyebut biang kerok tidak mengalirnya air ke pelanggan akibat kerusakan alat. Sehingga selama dua hari ke belakang pelanggan air, dibeberapa titik diantaranya Perum Dian Anyar dan Perumnas Gandasari.
Diberitakan sebelumnya, sejumlah warga mengadukan dan mendatangi gedung DPRD Purwakarta untuk menyampaikan persoalan yang dihadapi mereka ke anggota DPRD Purwakarta, Senin dan Selasa (22-23 Mei 2023) lalu.
“Ada beberapa pipa yang bocor dan terputus akibat berbagai faktor dilapangan. Dan ini diklaim pihak perumda sebagai biang kerok, air terhambat,” ungkap Alaikasalam menjelaskan apa yang didapati pihak perumda.
Sakib (50) warga di salah satu perumahan mengaku kesal dan kecewa atas pelayanan perumda. Pasalnya, meski kerap penyaluran air terhambat, tagihan bulanan pemakaian air bersih dari perumda.
“Yang kami juga sesalkan adalah saat tagihan bulanan tidak berubah atau berkurang, jumlah penagihan tetap saja sama setiap waktunya . Jelas, merugikan pelanggan,” kayanya.