PASUNDAN EKSPRES-Seorang pemuda bernama Yusuf Sopian (27) warga Kampung Cigintung, Desa Nangewer, Kecamatan Darangdan, Kabupaten Purwakarta ditemukan tewas tenggelam di Waduk Cirata, tepatnya di Kp. Kebon Jengjen, RT.31/RW.06, Desa Tegaldatar, Kecamatan Maniis, Kabupaten Purwakarta, Senin (5/6).
Kapolres Purwakarta, AKBP Edwar Zulkarnain melalui Kapolsek Maniis, AKP Asep Nugraha mengatakan, awal kejadian pemancing tewas tenggelam itu bermula saat korban bersama kedua rekannya Muhidin (28) dan Rijal Mutakin (27) akan memancing di kolam Ajud menggunakan perahu kecil yang tidak layak pakai milik H. Amir.
“Pada Minggu, 4 Juni 2023 sekira pukul 19.00 WIB korban bersama kedua rekannya hendak pergi memancing di Kolam Ajud Waduk Cirata. Saat itu ketiga warga kampung Cigintung, Desa Nangewer, Kecamatan Darangdan, Kabupaten Purwakarta pergi menggunakan perahu kecil yang sudah tidak layak,” kata Asep kepada wartawan.
Baca Juga:Buntut Video Viral, Panglima TNI: Jangan Ada Lagi Arogansi PrajuritTusuk Driver Ojol, Pelaku Begal Dibekuk Polisi di Hotel
Kapolsek melanjutkan sekiranya 30 meter dari darat setelah menyeberang, perahu yang digunakan bocor dan mengakibatkan korban beserta kedua temannya tewas tenggelam.
Pemancing Tewas Tenggelam
“Untuk korban Muhidin dan Rijal Mutakin bisa menyelamatkan diri sedangkan Yusuf Sopian menghilang dan diduga tewas tenggelam. Kuat dugaan korban tidak bisa berenang saat kapal ditumpangi bocor dan tenggelam,” ujar Asep.
Melihat Yusuf Sopian tak muncul dipermukaan air, lanjut dia, kedua rekannya pun panik. Mereka selanjutnya melaporkan musibah tersebut kepada warga sekitar, kemudian warga melaporkan ke Mapolsek Maniis, Polres Purwakarta.
“Usai mendapatkan laporan, kami dibantu warga langsung melakukan pencarian korban. Setelah dilakukan pencairan, pada Senin, 5 Juni 2023 sekira pukul 00.05 WIB, korban ditemukan dalam kondisi meningal dunia tak jauh dari lokasi awal korban tenggelam. Kami langsung evakuasi korban ke daratan dan diserahkan ke pihak keluarga,” ucap Asep.
Kapolsek nmenambahkan, pihak keluarga menolak dilakukan otopsi pada jenazah korban dan menerima peristiwa ini sebagai takdir.
“Keluarga korban menolak untuk dilakukan visum et repertum. Korban langsung diserahkan ke pihak keluarga untuk dilakukan pemakaman. Kami berharap warga lebih hati-hati saat mancing periksa perahu dan waspada karena kondisi waduk Cirata,” kata Asep.(add)