Bapak Ahmad Soleh menyebutkan bahwa rata-rata pengunjung dari Museum Subang ini biasanya merupakan siswa/I SD, SMP, dan SMA dan biasanya berdatangan ketika awal masuk sekolah. Jumlah pengunjung per hari bisa mencapai lebih dari 50 orang.
Pengunjung yang datang kebanyakan merupakan pelajar sekitar Kota Subang, tetapi ada juga yang berasal dari pelosok Kabupaten Subang. Jika dikalkulasikan per hari bisa mencapai 300 orang. Selain itu, pengunjung dari luar wilayah Subang juga sudah banyak, seperti Tangerang, Bogor, bahkan Bandung yang terbilang paling sering mengunjungi Societeit. Untuk masuk ke dalam museum ini tidak dikenakan biaya sama sekali.
Salah satu pengunjung yang saya wawancarai sangat menyayangkan ruang publik yang tersisa hanya Societeit. “Saya ke sini karena tertarik dengan bangunan-bangunan lama yang ada di Kota Subang meskipun sudah berubah fungsi menjadi museum, dan setahu saya hanya ini yang masih agak terpelihara hingga saat ini. Saya sudah ke sini dua kali”, ucap salah satu pengunjung.
Baca Juga:Selidiki Dugaan Kebocoran Anggaran PDAM, Polisi dan Jaksa Diminta Turun TanganTimsus Sanggabuana Kepolisian Resor Karawang Bekuk Pencuri Kabel dan Baut Rel Kereta Cepat
Jadi, bagi rekan-rekan yang ingin tahu lebih dalam tentang sejarah Kota Subang dan sekitarnya bisa mengunjungi ruang publik di Kota Sisingaan ini.(*)