SUBANG-Program yang diusulkan oleh Dinas Kelautan dan Perikanan kabupaten Subang kepada pemerintah pusat pada tahun 2016, menjadi pertanyaan nelayan di Subang. Pasalnya, hingga saat ini tidak ada realisasi dan kelanjutan dari pihak Dirjen Kelautan dan Perikanan.
Nelayan Asal Mayangan – Blanakan, Rudianto mengatakan, program yang menjadi mimpi para nelayan tersebut menjadi sia-sia, karena sudah lama tidak ada kelanjutannya.
“Tahun 2016 kita diberi mimpi oleh Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Subang, bisa mendapatkan rumah permanen dan diberikan secara cuma-cuma. Nyatanya sampai saat ini belum terealisasi,” ujarnya.
Baca Juga:PCNU Karawang Berikan Asuransi Jiwa Bagi Seluruh PengurusDPRD Sayangkan Perda Tidak Diteruskan Pergub
Padahal menurutnya, wilayah perairan Mayangan menjadi titik abrasi yang terus terjadi dan berdampak terhadap para nelayan.
“Kami minta program rumah untuk nelayan segera direalisasikan,” ungkapnya.
Kepala Bidang Perikanan Tangkap Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Subang, Budi Rahmat mengatakan, mengenai program 1.000 rumah untuk nelayan sempat diusulkan oleh para nelayan ke Dinas Kelautan dan Perikanan pada tahun 2016 lalu, namun sampai saat ini belum ada realisasi.
“Saya sudah konfirmasi ke pusat, cuma program tersebut belum direalisasikan. Mungkin juga karena sudah lama, sehingga pejabat -pejabat di pusat sudah berpindah tugas, sehingga berdampak terhadap program tersebut,” katanya.
Dijelaskan Budi, jika dilihat dari titik lokasi rencana pembangunan rumah untuk nelayan di Mayangan, sangat tepat karena ancaman abrasi terus ada. Budi mengatakan, program rumah untuk nelayan harus direalisasikan, karena tidak banyak nelayan di Subang yang memiliki rumah.
“Dari 3000 nelayan asal Subang, masih banyak yang belum memiliki rumah tetap,” pungkasnya.(ygo/ery)