SUBANG-Ini masih terjadi di Subang. Lokasinya dekat dengan pusat perkotaan Subang. Petani sebelum musim tanam padi, harus membuat bendungan sepanjang 50 meter. Membendung Sungai Cilamatan yang melintasi Kampung Kepuh, Desa Sukahurip, Kecamatan Cijambe.
Aktivitas petani secara gotong royong membangun bendungan sementara dari bebatuan itu sudah dilakukan sejak puluhan tahun. Memang capek, tapi jika tidak dilakukan mereka tidak bisa menanam padi. Air tidak bisa masuk ke area pesawahan seluas 80 hektare itu.
Bendungan sementara yang dibangun itu hanya berfungsi untuk satu kali setiap tahunnya. Saat musim hujan, bendungan sementara itu lenyap diterjang derasnya air Sungai Cilamatan.
Baca Juga:19 Kepala Daerah Habis Masa Jabatan Tahun 2023Kolaborasi PT Eco Paper Indonesia dan Polsek Cibogo Bersihkan Sampah
Kini petani berharap kepada pemerintah agar dibangun bendungan permenan. Dengan adanya bendungan permenan, para petani bisa menaman padi tiga kali dalam setahun. Dengan begitu, perekonomian masyarakat setempat menjadi meningkat.
Ketua RW 03 Desa Sukahurip, Dede Taufik Hidayat menyampaikan, bendungan sementara yang dibuat hanya mampu mengairi 40 hektare dari 80 hektare sawah. Jika ada bendungan permenan maka seluas 80 hektare bisa teraliri air.
Selain petani berharap dibuatkan bendungan yang sifatnya permenan, mereka menginginkan ada bantuan pipanisasi dari pemerintah. Memang sejauh ini ada bantuan pipa, hanya bagi petani itu masih kurang. Mereka kerap swadaya untuk membeli pipa.
Petani setempat Kentri menyampaikan, semangat gotong royong masyarakat masih terbangun sampai saat ini. Makanya setiap tahun selalu mampu membuat bendungan sementara untuk bisa mengairi sawah.
Proses pembuatan bendungan itu bisa sampai memakan waktu satu bulan. Mereka secara swadaya memberikan tenaga maupun materi untuk bisa membangun bendungan. Untuk tahun ini, bendungan sementara dibuat bulan Mei kemarin. Puluhan orang antusias membangun bendungan itu.
Politisi PDI Perjungan Subang, Endang Sumarlin mengaku prihatin dengan apa yang dialami oleh para petani di Kampung Kepuh Desa Sukahurip itu. Dia berharap ada upaya yang cepat dilakukan oleh pemerintah untuk menjawab persoalan petani.
Bacaleg di Dapil 1 itu, mengaku sudah berkomunikasi dengan Bupati Subang H Ruhimat. Menurutnya, bupati mendukung agar persoalan petani bisa segera diatasi.
Baca Juga:Karawang Sukses Gelar Event Balap Sepeda Tingkat NasionalDapatkan Rumah 2 Lantai dengan DP 0 Persen di Perumahan Grahayana
Endang juga mengaku sebelumnya telah berkomunikasi dengan Dinas PUPR Subang agar bisa meninjau langsung ke lapangan. Setelah itu, kemudian datang dari pihak dinas untuk meninjau langsung pada Kamis (8/6).