Toyota Indonesia Luncurkan Perdana Toyota Yaris Cross Tipe Bensin dan HEV

Toyota Yaris Cross
0 Komentar

Bob Azam, Direktur Hubungan Eksternal PT TMMIN mengatakan, produksi lokal Toyota Yaris Cross, termasuk baterai dan mesin, menjadi bentuk kontribusi untuk terus meningkatkan kedalaman industri dalam negeri khususnya dalam meningkatkan jumlah rantai pasok lokal yang terlibat. “Dengan memproduksi Toyota Yaris Cross, kami menambah hingga 12 supplier baru  sehingga total 116 supplier turut menyumbangkan nilai kandungan lokal hingga 80%. Hal ini bukanlah pencapaian yang mudah, namun kami yakin bahwa pengembangan dan penguatan industri otomotif nasional lah yang dapat menjawab berbagai tantangan serta menajamkan posisi dan potensi Indonesia dalam persaingan kendaraan elektrifikasi global,” ujar Bob Azam.

Toyota Yaris Cross Tipe Bensin

Selain itu sebagai basis ekspor, Toyota Indonesia pada tahun 2023 menargetkan ekspor Toyota Yaris Cross versi bensin dan HEV sebanyak lebih dari 22.000 unit ke negara-negara di kawasan Amerika Latin dan Asia. Diharapkan, ekspor Yaris Cross akan terus meningkat dari tahun ke tahun dengan target sekitar 40.000 unit di 2025. Kehadiran Yaris Cross di pasar domestik dan internasional, juga dapat memberikan andil bagi upaya Pemerintah dalam meningkatkan nilai neraca dagang nasional.

Toyota Indonesia juga mencanangkan target peningkatan volume ekspor kendaraan bermerek Toyota sebesar 5% di angka 316.000 unit di penghujung tahun 2023. Selain meningkatkan volume ekspor, pada tahun ini Toyota Indonesia juga akan melakukan ekspansi negara-negara tujuan ekspor produk buatan SDM bangsa terutama Kawasan Afrika yang semakin berkembang.

Baca Juga:3 Rekomendasi Makanan Kucing Himalaya Terbaik Bagi Kesehatan Peliharaan AndaMasa Kekeringan di Subang, Pengaruhnya pada Bobot Hewan Ternak dan Ketersediaan Pakan

Toyota Indonesia akan terus berupaya memenuhi kebutuhan konsumen dengan menghadirkan berbagai lini kendaraan elektrifikasi, seiring dengan peningkatan kapabilitas SDM industri otomotif nasional, terutama untuk mempertajam keahlian yang dibutuhkan dalam menjawab tantangan era elektrifikasi seperti baterai, energi baru terbarukan termasuk hidrogen, konektivitas, serta mempertahankan peran Indonesia sebagai pemain global.(aef/ded)

0 Komentar