Strategi DPKP Karawang Hadapi Kekeringan di Musim Kemarau: Perlindungan Lahan Pertanian dan Program Asuransi

DPKP Karawang
0 Komentar

KARAWANG – Menyambut musim kemarau, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Kabupaten Karawang telah menyiapkan sejumlah langkah strategis untuk menghadapi dampak kekeringan yang mengancam sektor pertanian.

Kepala Bidang Perkebunan dan Perlindungan Tanaman DPKP Karawang, Dadan Danny, mengungkapkan bahwa meskipun dampak kekeringan akibat iklim El Nino belum terjadi di Karawang saat ini, DPKP tetap harus melakukan antisipasi terutama di wilayah yang rentan mengalami kekeringan.

“Kami belum memiliki data tentang lokasi yang akan terdampak karena ini merupakan bencana alam. Kemungkinan wilayah yang biasanya mengalami kekeringan meliputi Tempuran, Cilamaya Wetan, Cilamaya Kulon, Pesisir, dan Klari,” ujarnya.

Baca Juga:Memudahkan Petani, Bhabinkamtibmas Aipda Komarudin Bangun Jembatan Gantung Kolaborasi dengan Warga3 Aplikasi Game iOS Gacor Penghasil Saldo Dana, Solusi Agar Cara Mudah Kaya

Apabila kekeringan terjadi, Bidang Perkebunan dan Perlindungan Tanaman akan fokus pada perlindungan dan mengurangi kerusakan melalui program Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP) dan gerdal (penyemprotan).

“Kami akan melindungi lahan pertanian yang terdampak kekeringan melalui bantuan pemerintah dan jalur swadaya,” kata Dadan.

Namun, bantuan perlindungan yang dibiayai oleh pemerintah hanya akan didistribusikan sebesar 10 persen per kecamatan. Di luar itu, petani dapat mendaftar melalui jalur swadaya dan akan mendapatkan perlindungan dengan membayar sejumlah Rp 39.000.

“Agar pembagian bantuan merata, kami akan memprioritaskan 10 persen per kecamatan kepada yang paling membutuhkan,” jelasnya.

Beberapa upaya yang dilakukan antara lain adalah pompanisasi, pembuatan embung di daerah Pakisjaya, dan normalisasi saluran yang saat ini sedang dalam proses pengerukan.

“Ketersediaan alat terbatas baik dari APBN maupun APBD. Kami memiliki bantuan pompa tetapi jumlahnya terbatas. Selain itu, di luar bantuan pompa hibah, terdapat 5 mesin pompa yang kami pinjamkan kepada petani,” tambahnya.

Selain itu, pihak DPKP juga melakukan optimalisasi Kalimati sebagai embung, dan sekitar 17 hektar lahan khusus di daerah Pakisjaya akan dikelola.

Baca Juga:2 GameTanpa Iklan Penghasil Saldo Dana Gratis yang Seru dan Menghasilkan Banyak UangYuk Coba! 4 Game Tanpa Iklan Raih Keuntungan Melalui Permainan Seru, Hingga Menghasilkan Melalui Dana Dan Ovo

“Kami telah melakukan pemetaan dan berkoordinasi dengan Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) di zona rentan. Berdasarkan informasi dari PJT, stok air di Jati Luhur masih di atas level minimal, namun kemungkinan terdampak pada wilayah yang jauh dari saluran. Oleh karena itu, kami melakukan normalisasi saluran sejak sekarang sebagai langkah antisipasi,” tutupnya. (use/ded)

0 Komentar