SUBANG-Kobaran api di rest area tak kunjung padam, dikarenakan kandungan gas alam yang belum habis. Prediksinya, diperkirakan gas alam habis tiga bulan pasca api keluar dari dalam sumur di rest area Kilometer 86 B tanggal 26 April 2023 lalu.
“Ini sudah lebih dari satu bulan, api masih berkobar,” Ujar Ketua Pelaksana BPBD Kabupaten Subang, Udin Jazudin.
Api tersebut, Udin menjelaskan, tidak boleh dipadamkan, karena khawatir terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Api akan padam, ketika gas alam yang menjadi faktor utama habis.
“Kita menunggu gas alamnya habis saja,” paparnya.
Baca Juga:Polisi Selidiki Dugaan Korupsi Dana Desa di Desa Pangkalan, Warga Tuding Pengelolaan Keuangan Tak TransparanSerapan Anggaran Pemda Subang Masih Rendah, Baru 32,3 Persen
Udin mengatakan, Satgas sudah melakukan pengamanan dan juga stand by di lokasi. Kemudian memasang barier penghalang semburan api.
Disamping kobaran api di rest area tersebut, Kalak BPBD meminta kepada masyarakat agar selalu waspada dengan fenomena El Nino, dimana kekeringan ekstrem mulai melanda.
“Terutama wilayah pantura. Kebutuhan air sangat penting bagi petani, jangan sampai karena musim kering rebutan air dan timbul perkelahian,” katanya.
Penyelidik Ahli Muda Bidang ESDM Disnakertrans Subang, Ifan Sofian mengatakan, semburan api yang merupakan fenomena unik tersebut, sudah didiskusikan antara pihak tol dalam hal ini PT LMS, Pertamina dan stakeholder terkait. Api akan padam sendiri, ketika gas alamnya habis.(ygo/ery)