KARAWANG-Rektor Universitas Singaperbangsa (Unsika) yang baru, Prof. Dr. Ade Maman Suherman, diminta untuk membuka jalur khusus bagi putera-puteri Karawang agar bisa diberikan kesempatan menimba ilmu di kampus kebanggaan warga Karawang itu.
Usulan tersebut dilontarankan kalangan masyarakat serta akademisi Karawang, lantaran beberapa tahun ke belakang banyak putera-puteri Karawang yang harus gagal masuk perguruan tinggi negeri (PTN) itu.
Akademisi dan juga Kelompok Pakar DPRD Karawang, Dr. H Sonny Hersona menegaskan, kuota untuk putera-puteri Karawang masuk ke Unsika harus lebih diperbesar dan itu harus diperjuangkan Rektor Unsika saat ini ke kementrian. Supaya, kata Sonny, arah tujuan didirikannya Unsika oleh para tokoh Kabupaten Karawang bisa tercapai. Karena, perlu diketahui Unsika didirikan agar putera-puteri Karawang ini tidak harus jauh-jauh menempuh pendidikan ke luar kota.
Baca Juga:Gak Perlu Ribet, Sekarang Bikin Kartu Pencari Kerja Bisa di Rumah tanpa ke DisnakertransToko Modern di Subang Terus Menjamur, Retribusi PBG Capai Rp5 juta – Rp6 juta
“Sejak berstatus PTN, Unsika semakin sulit diakses oleh warga Karawang dan itu sudah mulai menjauh dari niatan awal dari para pendiri Unsika,” kata Sonny.
“Memang, masuk PTN harus melalui mekanisme baku yang sudah diterapkan oleh kementrian. Tapi, warga Karawang harus diperjuangkan oleh rektor agar bisa mempunyai kesempatan yang lebih besar lagi masuk Unsika,” timpal Sonny, Minggu (25/6).
Pernyataan Sonny tersebut bukan tanpa dasar. Sebab, diakuinya, saat ini banyak sekali kalangan masyarakat, pendiri Unsika dan pihak pemerintahan setempat yang sudah menyampaikan aspirasinya kepada dirinya. “Artinya, komitmen adanya Unsika di Kabupaten Karawang ini harus dikembalikan tujuan awal, yakni mengakomodir putra-puteri Karawang agar bisa berkualiah di Unsika,” jelas Sonny.
Selain itu, menurutnya, Pemkab Karawang juga harus bisa menjawab tantangan dengan menyiapkan tenaga-tenaga pendidik SMA/SMK agar bisa mencetak lulusan yang bisa bersaing dengan daerah-daerah lain. Agar, ketika ikut tes masuk Unsika para lulusan SMA/SMK asal Karawang ini bisa bersaing.
“Kualitas kurikulum SMA/SMK juga harus menjadi perhatian serius. Sehingga, para lulusannya bisa bersiang dengan daerah lain,” paparnya.
Dengan demikian, lanjut Sonny, pada saat seleksi masuk Unsika pada jalur mandiri sekarang ini, kebijakan untuk warga Karawang bisa diberikan keeemoatan yang besar. “Ini persoalan penting, karen kalau tidak diperhatikan dan diperbaiki oleh Rektor Unsika yang baru maka akan menyimpang dari komitnen dan tujuan didirikannya Unsina di Karawang,” tegasnya.(aef/ery)