PASUNDAN EKSPRES-Tokoh nasional Dahlan Iskan memberikan penilaian atas kepemimpinan Presiden Jokowi selama dua periode. Menurutnya, periode pertama banyak yang meragukan kepemimpinan Jokowi.
Namun pada periode kedua, kata Dahlan Iskan, Jokowi mengalami kemajuan yang luar biasa dalam memimpin RI. Namun tetap ada sisi kelebihan dan kekurangannya.
Dahlan Iskan memuji Jokowi yang memiliki sikap yang jelas mengenai nasionalisme, bagaimana ekstremisme bisa dikendalikan sekuat-kuatanya. Menurut mantan Menteri BUMN ini, Jokowi memiliki invisible hand yang berjalan begitu kuat.
Baca Juga:AKBP Ariek Indra Sentanu Jabat Kapolres Subang, AKPB Sumarni Jabat Wakapolres Metro BekasiTengah Malam, Asep Rochman Dimyati – Niko Rinaldo Bicarakan Subang 2024
“Secara hubungan internasional belakangan ini luar biasa. Termasuk ke Malaysia, blusukan di Malaysia, dipuja di sana,” ungkap Dahlan Iskan dalam Podcast channel YouTube Bang HS TV berjudul: Plus Minus Jokowi di Mata Dahlan Iskan, Jokowi Itu…?
Dahlan Iskan juga memuji akhirnya Kereta Cepat bisa segera beroperasi. “Yang seharusnya empat tahun lalu (beroperasi, red), terlambat begitu panjang. Tapi akhirnya jadi. Maka orang sudah melupakan bahwa itu terlambat, bahwa itu dari utang yang begitu besar. Mungkin orang melupakan, yang penting akhirnya jadi,” jelasnya.
Jokowi, menurut Dahlan Iskan, begitu ngotot membangun Ibu Kota Negara (IKN). Akhirnya pembangunan IKN tersebut jadi. “Batu bara, beliau ngototnya luar biasa. Nikel ngotot luar biasa. Sawit ngotot luar biasa. Sehingga saya lihat beliau ada ngebutnya di periode kedua, mungkin karena periode kedua diwarnai oleh Covid, sehingga harus di-balance kekurangan-kekurangan Covid-19,” jelasnya.
Dahlan Iskan mengaku bahwa Jokowi mampu mengendalikan parlemen atau DPR. Menurutnya, orang akan melihat dua sisi mengenai hal tersebut. Sisi kurang baiknya, seolah-olah demokrasi ini dilumpuhkan. Sisi baiknya pembangunan bisa jalan.
“Mungkin bagi aktivis demokrasi, pak Jokowi dinilai sangat mengorbankan demokrasi. Tetapi bagi yang punya aliran ekonomi ini harus jalan, karena ekonomi tidak mungkin jalan kalau pemerintahan tidak stabil. Mungkin ada yang melihat dari sana. Saya di tengah-tengah,” ungkapnya.(ysp)