Menjadikan  Indonesia Emas Dengan Mengimplementasikan Nilai Nilai Keislaman (Bagian 1)

Menjadikan  Indonesia Emas Dengan Mengimplementasikan Nilai Nilai Keislaman (Bagian 1)
0 Komentar

Hal tersebut dibuktikan dengan lebih dari 60% ekspor SDA Indonesia ke luar negeri dalam bentuk barang mentah, yang hanya menyisakan kerusakan lingkungan akibat eksploitasi besar-besaran SDA. Dengan demikian hanya sekitar 40% saja SDA yang dimanfaatkan untuk mencukupi kebutuhan masyarakat Indonesia, padahal jika ekspor tadi dalam bentuk barang jadi akan membuka lapangan pekerjaan yang sangat luas dan memberikan keuntungan yang sangat besar bagi penduduk Indonesia. Bukan hanya pengambilan SDA saja yang bermasalah, celakanya pengelolaan SDA pun diserahkan kepada asing, misalnya saja PT Freeport yang memegang kendali penuh atas tambang emas dan bawaannya di Papua atau lebih dari 3000 tambang batubara diserahkan pengelolaannya kepada 7 perusahaan Cina. Lebih mengenaskan lagi sudah lah kekayaan SDA dikeruk oleh asing, hasil dari SDA tersebut dijual kembali ke Indonesia, karena Indonesia merupakan pangsa pasar menggiurkan bagi negara-negara besar dunia ( Amerika, Cina, dan Eropa) dengan jumlah penduduknya yang sangat besar.

Kebijakan Pendidikan dalam Islam (mencetak generasi unggul)

Visi menjadi negara maju, berdaulat, adil, dan makmur di masa depan tentu hanya akan diraih manakala generasi yang ada hari ini adalah generasi yang unggul. Bukan hanya unggul dari aspek skill saja, tapi juga harus unggul dalam pola pikir dan pola sikap.

Islam adalah akidah yang lurus yang darinyalah lahir aturan hidup yang benar dan sesuai dengan tujuan penciptaan manusia, alam semesta, dan kehidupan. Karenanya Islam dipastikan mampu menjadi tuntunan sekaligus dasar berpikir yang bisa mengarahkan umat untuk maju dan membangun sebuah peradaban cemerlang di masa depan. Islam inilah yang semestinya dihadirkan sebagai asas pembangunan generasi, termasuk sebagai asas sistem pendidikan dan asas bagi sistem-sistem lainnya. Sehingga akan lahir SDM yang paham tujuan penciptaan, yakni sebagai hamba Allah sekaligus sebagai khalifah pemakmur bumi, bukan perusak bumi.

Baca Juga:BPJamsostek Lindungi Ratusan Siswa SMKN 1 Purwakarta saat PKLMaju di Pilkada Subang, PAN Mulai Cari Pendamping Neng Farah

Manusia cerdas dalam pandangan Islam adalah mereka yang memiliki ilmu yang dengan ilmunya semakin takut dan taat kepada Allah SWT, hal itu bermakna bahwa orang cerdas adalah orang yang bertakwa. Dengan ilmu dan kecerdasannya manusia dapat mengelola bumi ini baik dengan tenaga maupun hartanya sesuai aturan Allah serta menyelesaikan berbagai problem kehidupan manusia. Menjadikan Islam sebagai asas dalam pendidikan pun akan mencetak generasi yang memiliki 4 kompetensi dasar (critical thinking, communication, collaboration, dan creativity and innovation) dengan baik sebagai modal generasi saat ini menjawab semua tantangan yang akan mereka hadapi di masa yang akan datang.

0 Komentar