Dalam beberapa masyarakat dan negara yang memiliki keragaman agama, praktik kurban dalam Islam seringkali diatur dan diawasi oleh pemerintah atau lembaga yang berwenang untuk memastikan kesejahteraan hewan yang dikorbankan dan menjaga keteraturan dalam pelaksanaannya. Ini juga dapat mencerminkan nilai kepedulian terhadap kesejahteraan hewan dan tata kelola yang baik dalam mempertahankan keharmonisan dalam keragaman agama dan budaya.
Dari sepenggal kisah keluarga Ibrahim, kita baru saja menggali bahwa ada nilai-nilai profil pelajar pancasila yang terkandung di dalamnya. Masih banyak yang mungkin dapat kita gali, agar kita sebagai guru terus bersemangat mendidik anak-anak kita di sekolah, agar mereka menjadi pelajar-pelajar yang tak sekedar pintar secara akademik namun juga memiliki karakter yang sejalan dengan nilai-nilai Pancasila. Sosok ayah seperti Ibrahim adalah sosok yang bisa dibanggakan karena telah meletakkan dasar akidah, syareat dan akhlak yang kokoh pada generasi penerusnya setelah mendapat ujian yang sangat berat dari Allah swt lewat peristiwa kurban dan keutuhan sebuah keluarga. Dalam bahasa yang lain , Ibrahim telah meletakkan fundasi iman, islam dan ikhsan pada puteranya Ismail. Sebuah esensi dalam ajaran Islam yang rahmatan lil ‘alamin.
Referensi :
Suyanta, Sri. “Kisah ibrahim mencari tuhan dan nilai-nilai pendidikan.” Jurnal Ilmiah Islam Futura 6.2 (2018): 100-118.
Falah, Saiful. “Pendidikan karakter berbasis keluarga pada kisah Nabi Ibrahim dan Ismail.” Ta’dibuna: Jurnal Pendidikan Islam 9.1 (2020): 133-150.