SUBANG – Sebanyak 3000 keluarga penerima manfaat (KPM) Program Keluarga Harapan (PKH) memutuskan untuk menyatakan diri sebagai graduasi mandiri, dengan melepaskan status penerima bantuan.
Ribuan orang tersebut secara sukarela mengambil keputusan tersebut dan langsung keluar dari sistem bantuan yang disediakan oleh pemerintah pusat.
Kepala Bidang Perlindungan dan Jaminan Sosial Dinas Sosial Kabupaten Subang, Deni Wiryanto, mengungkapkan bahwa jumlah KPM PKH terdata mencapai 76 ribu keluarga, yang tersebar di berbagai daerah di Kabupaten Subang.
Baca Juga:Pindah Partai, Mantan Ketua DPC Demokrat Subang Segera di PAW6 Resep Donat Kentang Empuk Anti Gagal, Lembut dan Empuk Kaya Busa
Program PKH memberikan berbagai macam bantuan kepada KPM, seperti bantuan pendidikan untuk anak-anak sekolah dan bantuan bagi ibu hamil, serta program-program lainnya.
Berdasarkan data yang ada, pada tahun 2022 pemerintah pusat mengalokasikan dana sebesar Rp188 miliar untuk program PKH di Kabupaten Subang, yang dibagi dalam bentuk triwulan.
“Tahun 2022, dana PKH untuk KPM Subang mencapai Rp188 miliar,” terangnya.
Deni menyatakan bahwa sebanyak 3000 KPM memutuskan untuk menyatakan diri sebagai graduasi mandiri, dan hal ini dapat dikatakan sebagai keberhasilan dari upaya sosialisasi yang dilakukan oleh Dinas Sosial Subang untuk mendorong KPM yang telah meningkat taraf hidupnya.
“Kami memberikan surat penetapan graduasi mandiri kepada KPM yang telah memenuhi syarat sebagai lulusan mandiri,” jelasnya.
Kepala Dinas Sosial Subang, Drs. Deden Hendriana, mengatakan bahwa pihaknya terus mengajak para KPM untuk dengan ikhlas melepaskan bantuan ketika mereka telah mencapai peningkatan taraf hidup yang cukup. Dinas Sosial juga mengusulkan agar KPM yang memenuhi syarat untuk mengambil langkah graduasi mandiri.
“Langkah ini harus dimulai dari hati, mari para KPM yang telah meningkat taraf hidupnya melakukan graduasi mandiri,” tegasnya. (ygo/ded)