Pada era revolusi industri 4.0, seorang pemimpin selain memiliki ketrampilan manajerial, juga dituntut memiliki ketrampilan digital sesuai dengan tuntutan perkembangan zaman yang transformatif dan visioner.
Pemimpin harus bisa mengikuti perkembangan teknologi, memiliki ketrampilan dalam mempengaruhi, memotivasi, membimbing, mengarahkan, mengajak, dan menggerakkan orang lain yang berkaitan dengan pelaksanaan, pengembangan pendidikan dan pembelajaran.
Kepemimpinan berbasis digital sangat dibutuhkan di tengah transformasi dunia pendidikan saat ini untuk menciptakan inovasi, membangun kolaborasi, serta memainkan peran yang sangat penting dalam menyaring berbagai informasi yang kemudian ditransformasikan menjadi sebuah pengetahuan.
Baca Juga:Brian dan Marshanda Wakil Purwakarta di Ajang Moka Jabar 2023Baceleg Muda Dorong Peningkatan Produktivitas Pertanian
Kepemimpinan berbasis digital harus adaptif dengan tantangan zaman dan percepatan teknologi informatika, yang mampu membangun tim yang berdampak pada kinerja yang mendorong peningkatan ketrampilan serta kemampuan taktis untuk mengambil kebijakan strategis.
Disamping itu seorong pemimpin di era sekarang harus mampu membangun sistem informasi yang real time berbasis data untuk membantu penguatan analisis dalam mengambil kebijakan.
Dalam membangun manajemen kepemimpinan digital di sekolah, yang pertama harus diawali dengan sebuah perencanaan matang dan jelas berdasarkan analisis berbasis data, sebagai awal dari sebuah proses dalam menentukan tujuan yang akan dicapai oleh sekolah.
Perencanaan digital memiliki peran yang sangat strategis karena sebuah fungsi manajemen tidak akan berjalan dengan baik tanpa perencanaan oleh seorang digital leadership yang baik.
Yang kedua, dalam manajemen kepemimpinan digital harus memahami pengorganisasian sekolah, dimana pengorganisasian secara keseluruhan merupakan kegiatan dasar dari sebuah manajemen yang dilaksanakan dan mengatur seluruh sumber-sumber daya yang dibutuhkan termasuk di dalamnya adalah pengorganisasian sumberdaya manusianya, sarana prasarananya, tugas dan tanggungjawabnya, sehingga dapat mewujudkan sekolah yang bisa digerakkan sebagai suatu kesatuan digital dalam rangka mencapai tujuan digitalisasi Pendidikan yang sudah ditetapkan.
Yang ketiga, manajemen kepemimpinan digital membutuhkan aksi kerja nyata atau aktivitas riil sebagai bentuk pelaksanan program sekolah yang dilakukan secara digital. Komponen manajemen sekolah yang bekerja menurut tugas masing-masing dilakukan secara digital.
Sehingga mulai dari peralatan dan fasilitas diperlukan juga pembiayaan yang harus disesuaikan dengan alokasi biaya yang dibutuhkan dalam memwujudkan tujuan manajemen digital sekolah.