Melalui P5 dengan dimensi kebhinekaan global diharapkan generasi muda mengenal , menghargai, mengomunikasikan, menginteraksikan dengan budaya lain, merefleksikan dan bertanggung jawab terhadap pengalaman kebhinekaan. Dalam dimenssi tersebut terdapat sub elemen yang terdiri dari menumbuhkan rasa menghormati terhadap keanekaragaman budaya, berkomunikasi antar budaya, mempertimbangkan dan menumbuhkan berbagai perspektif, refleksi terhadap pengalaman kebhinekaan, menghilangkan stereotip dan prasangka.
Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) merupakan upaya untuk mendorong tercapainya Profil Pelajar Pancasila dengan menggunakan paradigma baru melalui pembelajaran berbasis proyek. Guru diharapkan dapat menemani proses pembelajaran siswa untuk dapat menumbuhkan kapasitas dan membangun karakter luhur sebagaimana yang diejawantahkan dalam Profil Pelajar Pancasila melalui kegiatan Proyek. Guru diharapkan mampu menciptakan sebuah proyek agar nilai kebhinekaan global dapat terwujud.
Guru harus mampu mendesain dan menentukan metode, model, strategi pembelajarannya agar dapat membangun Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila sehingga dapat menciptakan soft skill bagi generasi muda Indonesia. Soft Skill yang dimaksud adalah keterampilan merupakan kemampuan seseorang yang diperoleh dari lingkungan dan aktivitas sehari-hari. Sebagai contoh, untuk dapat menanamkan rasa cinta tanah air melalui Batik, maka guru dapat menerapkan manajemen keesukaan akan Batik dengan baik.
Baca Juga:Budaya Positif: Sebuah Upaya Menyemai Karakter Mulia Peserta DidikKepemimpinan di Era Digital
Guru mengusahakan untuk mengenal Batik , menghargai Batik , menganalisis desain-desain jika diaplikasikan pada Batik, merefleksikan dan bertanggung jawab terhadap pengalaman tentang desain Batik dengan desain-desain yang lain. Melalui P5 generasi muda tidak hanya dikenalkan tentang desain Batik yang dapat mengikuti perkembangan zaman, namun juga cara membatik. Cara membatik merupakan salah satu cara mencintai nilai-nilai leluhur.
Akhirnya K.H. Imam Zarkasyi menyatakan Kamu adalah orang yang berharga, tapi jangan minta dihargai, kalau minta dihargai, harga dirimu habis tak tersisa sepeserpun. (*)