SUBANG-Sosok Idan Jaya Kusuma dikenal sebagai seorang terapis totok saraf. Pemuda asal Pasirkareumbi Subang ini begitu terkenal dan banyak dipercaya bisa melakukan pengobatan alternatif bagi masyarakat.
Totok saraf merupakan salah satu jenis pengobatan tradisional yang berfokus pada jaringan saraf tubuh. Konon, totok saraf ini dipercaya sebagai metode penyebuhan untuk berbagai penyakit ringan hingga kronis.
Idan Jaya Kusuma mengatakan, pengobagan alternatif torok saraf penting bagi masyarakat. Pasalnya pemobatan ini lebih mudah dan lebih bisa djbuktikan hasilnya.
Baca Juga:Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila Hanya untuk DikenangWujudkan Mimpi Ibu Rani untuk Menikmati Listrik melalui Program Light The Dream
Idan menjelaskan, pengobatan alternatif merupakan pengobatan tanpa menggunakan obat. Karena sejatinya jika mengkonsumsi obat semacam kapsul bukan menghilangkan penyakit tetapi hanya meredakan.
“Kalau dengan metode terapi itu Insya Allah syariatnya dan hakekatnya Allah menyembuhkan, jadi ini metode yang lebih simple dan bisa dibuktikan,” jelas Idan saat diwawancara Pasundan Ekspres.
Dengan sebatas sentuhan, Idan mampu mendiagnosa penyakit yang diderita pasiennya. Menurutnya, jika pasien memiliki penyakitnya pasti akan ada reaksi saat diterapi.
Dalam melakukan pengobatannya, Idan tidak menggunakan metode listrik dan minyak panas, ia benar-benar menggunakan metode sentuhan totok dengan menggunakan tiga konsep.
“Konsep yang saya gunakan dalam metode pengobatan tradisional ini adalah konsep energi, titik saraf, dan hipmo terapi,” terangnya.
Ia mengatakan, pasien yang paling banyak melakukan pengobatan tradisional ditempat miliknya biasanya pasien yang mengalami penyakit struk, asam lambung, vertigo, lumpuh.
Dengan adanya pengobatan alternatif, lanjut Idan, bisa mengobati medis maupun non medis, terkecuali patah tulang. Karena jika patah tulang ranahnya bukan ke saraf tetapi ke tulang, dirinya menegaskan tidak menerima pasien patah tulang.
Baca Juga:Mahasiswa STAI Muttaqien Purwakarta Belajar Pengelolaan Media di Pasundan EkspresBerkah Pembangunan Alun-alun Subang, Pekerja dan Pedagang Ikut Senang
Idan mengaku, dirinya sudah menekuni profesi sebagai terapis totok saraf sejak tahun 2020 silam. Di mana pada saat itu kedua oran gtua Idan mengalami keluhan sakit pinggang yang mengharuskan orang tuanya dibawa ke terapis.
“Kenapa saya terjun di dunia terapi, karena awalnya orang tua sakit terus saya bawa ke terapis ternama yang ada di Subang. Dengan suatu tujuan gimana caranya saya kesana terus pulang orang tua sembuh,” ujarnya.