SUBANG-Kepala KCD Wilayah IV Purwakarta dan Komisi V DPRD Jabar mengambil tindakan tegas dengan membentuk SMA Terbuka (SMATER) untuk menampung 11 siswa yang tak bisa sekolah setelah kisruh PPDB di SMAN 1 Kalijati Subang.
Solusi ini diharapkan dapat membantu siswa-siswa tersebut mendapatkan kesempatan bersekolah dengan sistem pembelajaran yang sama seperti siswa pada umumnya.
Menghadapi permasalahan ini, Pihak KCD Wilayah IV Purwakarta dan Komisi V DPRD Jabar bersama pihak SMAN 1 Kalijati telah mengambil tindakan cepat dengan membentuk SMA Terbuka atau SMATER. KCD Wilayah IV Purwakarta, Budi Hermawan, menjelaskan bahwa SMATER menjadi solusi tercepat agar 11 siswa ini bisa bersekolah dengan sistem pembelajaran yang setara dengan siswa pada umumnya.
Baca Juga:Skandal Pendidikan di Kabupaten Karawang! Mulai Gedung Sekolah Ambruk hingga Sumbangan Kontroversial44 SSB Berlaga di Piala Soeratin Askab Subang
“SMATER ini sifatnya bisa sementara atau bisa terus berlangsung untuk kedepannya didirikan SMAN 2 Kalijati atau bisa saja yang 11 siswa ini tahun depan bergabung dengan SMAN 1 Kalijati, karena tahun depan kita akan upayakan penambahan Ruang Kelas Baru di SMAN 1 Kalijati,” katanya.
SMATER akan beroperasi pada bulan Agustus 2023 mendatang, setelah mendapatkan Surat Keputusan dari Gubernur Jabar, Ridwan Kamil. Para siswa akan belajar di lokasi sekolah terdekat di desa Banggala Mulya atau Jalupang Kecamatan Kalijati. Pembelajaran akan dipimpin langsung oleh guru dari SMAN 1 Kalijati.
Budi Hermawan menegaskan bahwa meskipun siswa bersekolah di SMATER, pembelajaran dan ijazahnya tetap setara dengan bersekolah di SMA Negeri. Para siswa dan orang tua tidak perlu khawatir, karena kualitas pendidikan tetap terjaga.
Dengan didirikannya SMATER, diharapkan permasalahan 11 siswa yang sebelumnya tak bisa sekolah akan teratasi dan mendapatkan kesempatan belajar dengan baik. Solusi ini menunjukkan komitmen pihak terkait dalam memberikan akses pendidikan yang merata bagi semua siswa di Kabupaten Subang.(cdp/ded)