SUBANG-Kepala Disnakertrans Subang, Kepala Desa Langensari bersama pihak keluarga Rumsari TKI yang ingin dipulangkan dari Irak telah bertemu langsung dengan pihak Direktorat Perlindungan Warga Negara Indonesia Kemenlu di Jakarta, Senin (24/7).
Mereka berharap agar pihak Kemenlu bisa segera memproses pemulangan Rumsari. Pihak Kemenlu, kata Kepala Disnakertrans Subang Yeni Nuraeni masih terus melakukan koordinasi dengan KBRI Baghdad Irak.
“Kami dapat jawaban bahwa Kemenlu masih terus koordinasi dengan KBRI Baghdad,” ungkap Yeni kepada Pasundan Ekspres, Senin siang (24/7).
Baca Juga:Kadisdikbud Subang Sudah Bertemu dengan Kadisdik Jabar Soal PPDB SMAN 1 Kalijati, Siswa yang Tidak Diterima Lewat Jalur Zonasi Akhirnya Bisa SekolahSelama Pandemi Covid-19 di Subang, Angka Pernikahan Menurun, Angka Perceraian Naik Turun
Dia mengatakan, pihak KBRI Baghdad sejauh ini belum menemukan keberadaan Rumsari di Irak. Dia mengatakan, Rumsari pun belum melakukan komunikasi atau lapor dengan pihak KBRI Baghdad mengenai keinginannya pulang ke Indonesia.
Hingga saat ini masih belum diketahui berapa lama proses pemulangan Rumsari. “Proses pemulangan TKI yang jalur resmi saja memakan waktu sekitar satu bulan,” katanya.
Sejauh ini, kata Yeni, pemerintah bersama dengan kepolisian tengah memburu siapa agen penyalur Rumsari. Diketahui, Rumsari menjadi TKI melalui jalur yang tidak resmi.
“Kami dukung kepolisian untuk menemukan siapa agen penyalur Rumsari,” ujarnya.
Sebelumnya, warga Subang dikejutkan dengan video viral yang menyebar di media sosial TikTok terkait salah seorang TKI asal Kecamatan Blanakan, Kabupaten Subang, Rumsari (45) yang terjebak di Irak dan tak bisa pulang ke Indonesia.
Dalam video tersebut, Rumsari meminta bantuan kepada Presiden Joko Widodo untuk bisa memulangkan dirinya ke Tanah Air.
“Saya minta tolong pak Jokowi, pulangkan saya dari Irak ke Tanah Air saya sudah sakit-sakitan tidak kuat kerja,” pinta Rumsari dalam video berkdurasi sekitar 1 menit 6 detik yang diposting oleh akun @duaputra 1979 di TikTok.(ysp)