Tidak Jadi Prioritas, Daya Beli Kendaraan Baru di Subang Menurun

Tidak Jadi Prioritas, Daya Beli Kendaraan Baru di Subang Menurun
DATA: Ahmad Zayidin Ansori menunjukan data pertumbuhan kendaraan baru di Subang. YUGO EROSPRI/PASUNDAN EKSPRES
0 Komentar

SUBANG-Pertumbuhan pembelian kendaraan baru menurun di Subang. Hal itu diketahui lantaran daya beli masyarakat yang berkurang, jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

Terjadinya pengurangan karyawan di sektor industri, menyebabkan geliat ekonomi dari pelaku usaha naik turun. Hal tersebut merupakan salah satu faktor turunnya pembelian kendaraan baru.

Kepala P3DW melalui Kepala Seksi Pendataan Pusat Pengelolaan Pendapatan Daerah wilayah Kabupaten Subang, Ahmad Zayiddin Ansori LC mengatakan, di semester pertama tahun 2023 ini, terjadi penurunan akan pertumbuhan kendaraan baru.

Baca Juga:Milangkala Kecamatan Tanjungsiang Ambil Konsep Gotong RoyongDisnakertrans Subang Kawal Pemulangan Rumsari TKI yang Terjebak di Irak

Berdasarkan data yang ada, penurunan terjadi karena daya beli masyarakat dan kebutuhan kendaraan baru yang tidak diprioritaskan.

“Terjadi penurunan akan pembelian kendaraan baru di semester pertama ini,” katanya.

Ia mengatakan, ada fenomena di semester pertama tahun 2023 ini, yang mana pertumbuhan kendaraan baru menurun. Hal ini tentunya, berdampak terhadap pajak bea balik nama kendaraan.

Jika dibandingkan dengan semester yang sama di tahun 2022, ada realisasi Rp67 miliar. Kini tahun 2023 semester pertama, hanya terealisasi Rp62 miliar, sehingga terjadi penurunan pendapatan sekitar Rp5 miliar.

“Tahun 2022, target BBNKB sebesar Rp133 miliar, sedangkan target di tahun 2023 sebesar Rp149 miliar. Jika melihat realisasi penerimaan di semester pertama terjadi kontraksi minus 7 persen dari target year to year,” ungkapnya.

Ahmad mengatakan, daya beli masyarakat terhadap kendaraan baru menurun. Ahmad berharap, daya beli masyarakat akan kendaraan baru makin bertumbuh, karena akan berdampak terhadap realisasi pajak yang ada.

“Melihat pertumbuhan, di semester pertama tahun 2022 ada 16.873 kendaraan baru, sementara di semester pertama tahun 2023 ada 15.940, dan di dominasi kendaraan roda dua,” jelasnya.

Baca Juga:PT PLN Berkolaborasi dengan Universitas Sanggabuana YPKP Bandung dalam Program CSR Peduli Lingkungan di Desa CimekarCara Kirim Kulkas ke Luar Kota yang Aman dan Tepat Waktu

Sementara itu pengelola dealer mobil di Otista Subang, Yani mengatakan, pembelian kendaraan jauh menurun dibandingkan tahun 2022. Hal tersebut dimungkinkan karena kurang minatnya masyarakat membeli kendaraan roda empat.

“Iya agak sepi, jika dibandingkan tahun 2022,” katanya.

Hal tersebut bisa saja dipengaruhi oleh life style, masyarakat yang cendurung membeli kendaraan roda dua, dari pada kendaraan roda empat, ataupun keuangan yang tidak mumpuni untuk membeli kendaraan roda empat.(ygo/ery)

0 Komentar