Lima Tahun Produksi Jutaan Ton Padi, Purwakarta Perkuat Hanpang Nasional

Lima Tahun Produksi Jutaan Ton Padi, Purwakarta Perkuat Hanpang Nasional
JUTAAN TON: Kabupaten Purwakarta mampu memproduksi jutaan ton padi di masa kepemimpinan Ambu Anne meski dengan luas tanam yang terbatas. ADAM SUMARTO/PASUNDAN EKSPRES
0 Komentar

PURWAKARTA-Kabupaten Purwakarta terus memperkuat posisinya sebagai salah satu penghasil utama beras di provinsi Jawa Barat, di samping Kabupaten Indramayu, Karawang dan Subang.

Jutaan ton padi dalam bentuk gabah kering giling (GKG) berhasil diproduksi Kabupaten Purwakarta yang memiliki areal persawahan seluas 16.240 hektare, dengan masa panen per tahun hingga mencapai tiga kali panen.

Bupati Purwakarta Ambu Anne Ratna Mustika mengatakan, dalam lima tahun terakhir Kabupaten Purwakarta memang memberikan perhatian khusus dalam membangun sektor pertaniannya. Sehingga, sambungnya, mampu menempatkan diri sebagai salah satu daerah yang selalu mengalami surplus beras di Provinsi Jawa Barat. “Meski areal persawahan di Kabupaten Purwakarta terhitung lebih kecil dibandingkan daerah penghasil beras lainnya seperti Karawang, Subang maupun Indramayu, namun kita berhasil menghasilkan produksi yang siginifikan,” kata Ambu Anne kepada wartawan, Senin (31/7).

Baca Juga:Profil Kaum Marginal Daerah Pinggiran Kota Surakarta (Kasus Di Sukoharjo) Bag 1Cita Rasa Seruwit: Simbol Kebersamaan Lampung Timur Berjaya

Hal ini, kata Ambu Anne, berkat kerja keras para petani, jajaran Pemerintah Daerah Kabupaten (Pemkab) Purwakarta dan para pemangku kepentingan lainnya. “Ini sangat membanggakan dan saya sangat mengapresiasi,” kata Ambu Anne.

Data dari Dinas Pangan dan Pertanian (Dispangtan) Purwakarta menyebutkan, dalam rentang lima tahun terakhir, yakni dari 2018 hingga Juli 2023, kapasitas GKG di kabupaten yang terkenal dengan kuliner Sate Maranggi itu mencapai 1.465.402 ton GKG.

Jumlah gabah sebesar itu jika dikonversikan beras bisa mencapai 940,208 ton. Sementara jumlah kebutuhan beras masyarakat Purwakarta dalam lima tahun mencapai 486.334 ton. Dengan kondisi itu artinya Purwakarta mengalami surplus beras mencapai 453.874 ton beras. “Angka surplus beras itu tentu sangatlah besar. Surplus beras yang dimiliki Purwakarta itu memberikan konstribusi besar bagi ketahanan pangan nasional,” ujar Ambu Anne.

Keberhasilan Purwakarta dalam memperkuat posisinya sebagai salah satu penghasil beras utama di Jabar itu tidak terlepas dari arahan langsung Menteri Koordinator (Menko) Perekonomian Airlangga Hartarto.

Menurut Bupati Anne, Menko Perkonomian Airlangga Hartarto meminta Pemkab Purwakarta untuk terus mengoptimalkan pembangunan sektor pertaniannya. Sekaligus, berkontribusi dalam membangun ketahanan pangan nasional yang menjadi salah satu program utama Presiden Joko Widodo.

Arahan Menko Airlangan Hartarto itu disampaikan kepada Bupati Anne Ratna Mustika dalam berbagai kesempatan pertemuan, termasuk saat Menko Perekonomian berkunjung secara khusus ke Purwakarta pada 5 April 2023 lalu. “Dalam banyak kesempatan Pak Airlangga meminta kami untuk terus membangun sektor pertaniannya untuk memperkuat ketahanan pangan nasional,” ucap Ambu Anne.

0 Komentar