Profil Kaum Marginal Daerah Pinggiran Kota Surakarta (Kasus Di Sukoharjo) Bag 2 Habis

Profil Kaum Marginal Daerah Pinggiran Kota Surakarta (Kasus Di Sukoharjo) Bag 2 Habis
0 Komentar

Alasan utama memilih pekerjaan sebagai manusia silver, manusia dengan kostum boneka, pengemis, supeltas, pengamen, atau gelandangan seringkali berkaitan dengan memenuhi kebutuhan hidup yang mendesak. Kelompok ini mungkin menghadapi keterbatasan ekonomi yang signifikan, dan pekerjaan yang mereka pilih mungkin merupakan opsi yang cepat dan mudah untuk mendapatkan penghasilan yang dibutuhkan. Dengan tingkat pengangguran yang tinggi atau kesempatan kerja yang terbatas di daerah periferi, beberapa di antara mereka mungkin merasa terdesak untuk mencari pekerjaan apa pun yang dapat memberikan penghasilan harian, meskipun pekerjaan tersebut tidak ideal atau kurang bermanfaat bagi masyarakat secara keseluruhan.

Selain untuk memenuhi kebutuhan hidup, alasan lain yang mungkin mendorong kelompok ini memilih pekerjaan tersebut adalah keterpaksaan akibat situasi atau kondisi pribadi. Beberapa di antara mereka mungkin mengalami kesulitan dalam mencari pekerjaan lain yang lebih stabil atau sesuai dengan keterampilan dan minat mereka. Keterbatasan pendidikan formal atau kurangnya akses ke pelatihan keterampilan juga dapat menjadi hambatan dalam mencari pekerjaan yang lebih baik. Sebagai hasilnya, mereka bisa terpaksa memilih pekerjaan sebagai manusia silver, pengemis, atau gelandangan sebagai satu-satunya cara untuk bertahan hidup dalam situasi yang sulit.

Kemudian, terdapat kemungkinan bahwa beberapa di antara kelompok ini memilih pekerjaan tersebut karena merasa tidak memiliki pilihan lain. Dalam lingkungan yang kaya akan tradisi, keluarga, atau tuntutan budaya, beberapa individu mungkin merasa terikat dengan pekerjaan yang sudah ada sejak lama atau dilakukan oleh anggota keluarga lain. Mereka mungkin merasa sulit untuk mengejar pilihan karir yang berbeda atau melampaui batasan sosial tertentu. Dalam beberapa kasus, rendahnya rasa percaya diri atau kemandirian juga dapat menyebabkan beberapa individu terjebak dalam pekerjaan yang tidak mereka inginkan atau sesuai dengan potensi mereka.

Baca Juga:Dapat Penyertaan Modal, 40 Persen dari 242 BUMDes Malah ‘Mati Suri’Nenek Anih Warga Kampung Babakan Buer Pabuaran Tinggal di Rumah Tidak Layak Huni, Mengaku Tak Miliki KTP

Dinamika kelebihan tenaga kerja dibanding kesempatan kerja yang tersedia,terutama di negara berkembang menghasilkan fenomena yang sebelumnya tidak pernah terbayangkan, yaitu munculnya pekerja informal di area lampu merah sebagai solusi atas problem pengangguran. Melihat profil mereka atau karakteristik mereka, kajian ini barangkali bisa menjadi masukan bagi pengambil kebijakan di bidang ketenagakerjaan di Indonesia.  (*)

Laman:

1 2 3
0 Komentar