PURWAKARTA-Polres Purwakarta masih melakukan penyelidikan terkait dugaan korupsi Dana Desa tahun anggaran 2022 di Desa Pangkalan, Kecamatan Bojong, Kabupaten Purwakarta.
Sebelumnya pihak kepolisian dalam hal ini Satreskrim Polres Purwakarta mengundang 17 orang saksi termasuk Kepala Desa Pangkalan, Kecamatan Bojong, Kabupaten Purwakarta, Acep Djuhdiana Wiredja untuk mengklarifikasi terkait dugaan korupsi penggunaan Dana Desa Pangkalan anggaran tahun 2022.
Baru-baru ini, Polres Purwakarta kembali melakukan undangan untuk klarifikasi saksi tambahan sebanyak 17 orang. Antara lain kepala desa yang menjabat sebagai Ketua TPPK, pengusaha domba, penerima bantuan ternak domba, Tim Pelaksana Kegiatan (TPK), ketua kader posyandu dan suplier bahan bangunan.
Baca Juga:Warga Desa Gunung Sembung dan Gembor Minta Bekerja di PT. Meiloon Technology IndonesiaKhusus Bulan Agustus, Wisata di Kolam Renang Ciheuleut Bertabur Hadiah
Kapolres Purwakarta, AKBP Edwar Zulkarnain mengatakan, kasus dugaan korupsi di Desa Pangkalan masih dalam tahap penyelidikan dan pihaknya sudah melakukan klarifikasi terhadap total 34 orang saksi.
“Minggu lalu anggota kami sudah mintai keterangan 17 orang saksi dari mulai Kepal Desa (Kades), Sekretaris Desa (Sekdes), Bendahara Desa, Tim Pelaksana Kegiatan (TPK) Camat, Pendamping Desa Kasi Tapem Kecamatan Bojong dan pemilik toko bangunan. Kali ini anggota kami sudah mengundang dan meminta keterangan dari 17 orang saksi tambahan. Jadi total saksi yang sudah dimintai keterangan ada 34 orang,” ungkap Pria yang akrab disapa Edwar itu, pada Rabu (2/8).
Adapun 17 saksi tambahan yang sudah dimintai keterangan yaitu, istri kepala desa yang menjabat sebagai Ketua TPPK, pengusaha domba, penerima bantuan ternak domba, Tim Pelaksana Kegiatan (TPK), Ketua Kader Posyandu dan Suplier Bahan Bangunan.
Lebih lanjut, Ia menuturkan bahwa kasus dugaan korupsi Desa Pangkalan ini akan terus diusut. Edwar menambahkan, setelah semua saksi sudah diklarifikasi dan dirasa sudah cukup. Maka barulah pihaknya berkoordinasi kepada Inspektorat Kabupaten Purwakarta untuk dilakukan audit.
“Saksi sudah ada tambahan-tambahan, ada 34 saksi, termasuk Kepala Desa Pangkalan. Semua pihak yang telah diundang dan dimintai klarifikasi. Kita kan belum jelas siapa-siapanya makanya kita klarifikasi. Pada intinya kasus ini tetap dilanjutkan,” tegas Edwar.(mas/ysp)