KARAWANG-Menanggapi persoalan rendahnya minat baca serta minimnya fasilitas perpustakaan di Kabupaten Karawang, Ketua Komisi IV DPRD Karawang, Asep Syaripudin minta Disdikpora dan Disperpusarsip bersinergi meningkatkan minat baca anak usia pendidikan dini serta masyarakat luas.
Menurut Asep, rendahnya minat baca anak karena dampak dari perkembangan teknologi. Dimana anak-anak zaman ini lebih asyik bermain gadget dari pada membaca buku.
Lebih lanjut, kata Asep, melihat perkembangan teknologi yang begitu pesat seharusnya harus instansi terkait mampu mengimbangi dan jangan malah tertinggal.
Baca Juga:Dana DBHCHT Kabupaten Subang Meningkat Pesat di Tahun 2023, Capai Rp7,9 MiliarHabis Masa Jabatan, Anggota DPRD Subang Dapat “Uang Pensiun” Puluhan Juta, Tapi Ada 8 Orang Tidak Dapat
“Sekarang perkembangan teknologi semakin pesat. Anak-anak ini sekarang udah ngerti gadget, udah ngerti gimana cari jawaban atau artikel dari gadget yang merega genggam,” ungkap Asep, Kamis,(3/8).
Masih kata Asep, bukan hanya dari kedatangan ke perpustakaannya saja, melainkan daya jual beli buku pun menurun karena masyarakat mulai berpindah ke buku-buku elektronik.
“Sekarang ada E-Book, mereka milih beli buku elektronik dari pada beli buku fisik. Seharusnya dinas terkait, Disperpusarsip dan Disdikpora ini mampu menyiasatinya. Dengan apa? Dengan memodernisasi perpustakaan yang ada di sekolah maupun perpustakaan umum di Karawang,” ucapnya
Sambungnya, harus ada inovasi-inovasi dari dua instansi tersebut. Terlebih lagi, khususnya Dinas Pendidikan harus mampu juga memprioritaskan sarana dan prasarana di sekolah agar perpustakaan di sekolah tidak beralih fungsi.
“Seharusnya Disdik juga memperhatikan dan lebih memprioritaskan sarpras di sekolah. Karena pendidikan anak ini merupakan investasi jangka panjang, demi Indonesia Emas tahun 2045,” tandasnya.(aef)