Ini berarti terlalu dini jika kita membeikan penilaian yang buruk terhadap peserta didik di awal pembelajaran, bahkan pendidik tidak boleh melakukan penilaian tanpa ada perlakuan yang sesuai dengan tipe karakterisistik peserta didik. Agar pendidik mampu menumbuhkan bakat bahasa siswa maka dibutuhkan pengenalan peserta didik sehingga mmapu memberikan motivasi dan kesempatan yang sama pada setiap peserta didik.
Berkaitan dengan motivasi dan kesempatan maka para pendidik perlu mengenal terlebih dahulu karakteristik peserta didik. Menurut M. Musrofi ( 2017) ada lima tipe atau gaya belajar peserta didik:
1. Pelajar tipe visual
Mereka yang tergolong tipe ini memiliki kemampuan belajar dengan melihat. Memiliki indera pengelihatan yang tajam dan teliti. Mampu mengingat kata-kata, peta, bagan, simbol- simbol, dan lainnya yang berkaitan dengan bentuk.
Baca Juga:Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau untuk Subang Terus Naik, Dinkes dan RSUD Terima Paling BesarHarus Raih 10 Kursi di DPRD Subang, Partai NasDem Berjuang Usung Calon Bupati Sendiri
2. Pelajar tipe auditori
Mereka yang tergolong auditori memiliki indera pendengaran yang lebih baik dan le dan lebih terfokus. Mampu memahami sesuatu lebih baik dengan cara mendengarkan. Hal ini berkaitan dengan proses menghafal, membaca, atau memahami soal cerita.
3. Pelajar tipe kinestetik
Mereka yang tergolong tipe ini akan efektif jika belajar dengan melibatkan gaya gerak. Mereka sensitif menyerap pelajaran melalui gerakan, sentuhan, tekstur dan indra perabaan. Serta hal seperti olahraga, menari, memainkan musik, percobaan laboratorium, dan lainnya.
4. Pelajar tipe global
Mereka yang termasuk tipe pelajar global memiliki kemampuan memahami sesuatu secara menyeluruh. Mereka berhasil memahami gambaran yang besar dan juga keterkaitan antara satu objek dengan yang lainnya. Mereka mampu memaknai hal hal yang tersirat dengan bahasanya sendiri secara jelas.
5. Pelajar tipe analitik
Mereka yang tergolong tipe belajar analitik berkecenderungan dalam memandang sesuatu akan ditelaah terlebih dahulu per bagian secara terperinci, spesifik, dan teratur. Mereka akan mengerjakan suatu hal secara bertahap dan urut. Penilaian mereka terhadap sesuatu berdasarkan fakta- fakta dan fokus pada satu masalah atau tugas sampai selesai.
Dengan memahami kecenderungan tipe/gaya belajar peserta didik, guru diharapkan dapat melakukan modifikasi pada berbagai hal.
Pada merencanakan kurikulum guru dapat memilih dan memberikan materi pelajaran dengan penekanan yang disesuaikan dengan kecenderungan perasaan, penginderaan, dan imajinasi siswa. Dalam melaksanakan pembelajaran, guru dapat merancang metode dan skenario pembelajaran yang sesuai dengan tipe/gaya belajar siswa. Guru dapat menggunakan berbagai kombinasi strategi pembelajaran, termasuk dalam menyiapkan media, sehingga variatif dalam memberikan pengalaman belajar siswa melalui unsur bunyi-bunyian, musik, gambar visual, gerak, pengalaman, percakapan bahkan aktivitas siswa itu sendiri. Di dalam melaksanakan strategi penilaian, guru dapat menggunakan berbagai teknik penilaian yang disesuaikan dengan kecenderungan tipe/gaya belajar individu yang berbeda-beda.