Banyak kasus yang menyebutkan peserta didik masih mengalami kesulitan dalam memahami dan membuat kalimat bahasa Inggris. Hal ini karena masih rendahnya penguasaan kosakata / vocabulary, kurang terciptanya nuansa kegembiraan di dalam kelas, dan suasana full-day school yang mewajibkan peserta didik belajar sampai sore hari dalam kondisi yang lelah dan jenuh, Oleh sebab itu diperlukan suatu teknik pembelajaran yang dapat mendorong peserta didik menjadi lebih aktif. Salah satu teknik pembelajaran yang dapat digunakan adalah teknik pembelajaran Ice Breaker.
Menurut Kusumo Suryoharjuno dalam buku 100+ Ice Breaker Penyemangat Belajar, Ice breaker adalah peralihan situasi dari yang membosankan, membuat ngantuk, menjenuhkan, dan tegang menjadi lebih rileks, bersemangat, tidak membuat ngantuk, serta penuh perhatian. Penggunaan ice breaker ketika mengajar dapat membuat kelas menjadi lebih hidup. Rumus Ice breaker yang jitu yaitu CG + CP = SB P. Artinya jika siswa Cinta Guru plus Cinta Pelajaran maka akan Semangat Belajar dan akan mengantarkan sukses meraih Prestasi. Ice breaker harus disesuaikan dengan umur peserta didik, caranya 1 banding 1.
Maksudnya 1 tahun sama dengan 1 menit, jadi jika siswa SD umur 7 – 12 tahun maka ice breaking yang diberikan selama 10 – 15 menit. Demikian juga untuk SMP dan SMA.
Baca Juga:Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau untuk Subang Terus Naik, Dinkes dan RSUD Terima Paling BesarHarus Raih 10 Kursi di DPRD Subang, Partai NasDem Berjuang Usung Calon Bupati Sendiri
Menurut M. Said (dalam Sunarto, 2012: 2) menyatakan, “Icebreaker adalah permainan / kegiatan yang berfungsi mengubah suasana kebekuan dalam kelompok.” Karakteristik teknik Icebreaker adalah menciptakan suasana belajar yang menyenangkan (fun) serta serius tapi santai (sersan). Salah satu caranya dengan meramu Ice breaker yang disisipkan dalam proses pembelajaran, seperti menyajikan lelucon, variasi tepuk tangan, yel-yel, bernyanyi, permainan (games) pada saat membuka pelajaran, jeda pembelajaran dan kegiatan menutup pembelajaran.
Ice breaker dalam bahasa inggris dilakukan dengan menggunakan game speaking boom. Caranya, peserta didik diberi bola warna-warni yang telah ditempeli sebuah kata.
Beberapa siswa akan dikelompokan sesuai dengan jenis kata dalam bola tersebut, misalnya jenis kata kerja, kata sifat, kata benda, dan kata keterangan. Selanjutnya mereka harus berlomba berbicara dan menyusun kalimat menggunakan kata tersebut dalam durasi 2 menit. Pemenang adalah siswa yang mampu mengucapkan kalimat dengan benar dan menerjemahkannya sambil membunyikan suara boom di depan kelas. Game ini dapat dilakukan berulang-ulang sehingga keterampilan peserta didik terus berkembang dalam menyusun kalimat.