Berikut adalah beberapa tips agar bisa memasuki dunia anak:
Pertama, Posisikan diri sebagai teman. Setiap diri sangat lumrah ingin dihargai dan dihormati. Hubungan antara guru/orang tua dengan murid/ anak akan semakin terbuka dan hangat. Keterbukaan dapat menyingkap rahasia , keadaan ini dapat menumbuhkan kepercayaan diri satu sama lain. Kehangatan dapat mencairkan bekunya hati, emosi jiwa yang berenergi negatif perlahan akan memudar dan hilang.
Kedua, Klarifikasi informasi dengan bijak.Segala tindakan bermula dari kehendak. Segala kehendak berawal dari pikiran. Sedang pikiran kita bergantung kepada informasi apa yang kita rekam dan kita olah dalam otak kita.Keputusan memilih informasi adalah juga keputusan untuk memilih tindakan, perilaku, dan bahkan baik buruk sikap kita. Semua agama sangat menekankan pentingnya mengambil informasi dari sumber yang dapat dipercaya. Keharusan menyaring informasi, dan berhati-hati terhadap informasi dusta.
Ketiga, buat tindakan secara bertahap. Hal ini penting kita lakukan agar penyelesaian masalah berangsur-angsur. Disesuaikan situasi dan kondisi yang dialami murid/anak. Karena penyadaran diri pun melewati proses yang cukup lama. Pun begitu kedewasaan atas menerima kesalahan juga berbeda.sebagai contoh ; zulfikar adalah murid yang cerdas dan istimewa namun sifatnya yang egois terkadang mempengaruhi penerimaan akan sebuah saran dan masukan. Keadaan ini membuat zulfikar mendominasi akan sebuah kerja kelompok. Jikalau zulpikar membuka diri untuk sebuah saran dan masukan mungkin ia lebih cepat dewasa dan sukses. Sebaliknya Amir adalah murid yang biasa kecerdasan intelektualnya namun dia lebih mudah menerima saran dan masukan dari teman maupun guru. Maka setiap tugas baik tugas individu maupun kelompok ia lebih bisa menerima kebaruan . Hal ini mempermudah dia memperbaiki diri untuk berproses lebih baik.
Baca Juga:Tak Pernah Menyerah, Pasangan Suami Istri Sukses Bikin Usaha Seblak BamboeTeh Kirey dan Kang Bobi Wakil Subang Masuk Enam Besar Pemilihan Mojang Jajaka Jabar 2023
Keempat, refleksikan untuk setiap tindakan yang di ambil.Senantiasa memberikan penilaian untuk setiap tindakan dari kebijakan yang diambil. Hal ini penting dilakukan agar meningkat kepahaman satu sama lainnya, serta memenimalisir prasangka buruk dari orang lain. Penilaian pun bisa kita buat sendiri atau meminta rekan sejawat, atasan bahkan masyarakat sekitar agar aspek objektifitas membantu kualitas sosial emosional guru dan murid.