Oleh :
Iis Mayasari, S.M (Guru Mapel Produktif SMKS YPI 2 Way Jepara, Lampung Timur)
Psikotes atau tes psikologi seperti sudah tak asing ditelinga kita. Psikotes lazim dilakukan pada saat rekrutmen karyawan yang berfungsi untuk mengetahui kemampuan kognitif dan juga kondisi emosional calon karyawan. Psikotes akan memudahkan perusahaan dalam menempatkan karyawan sesuai dengan kondisi serta kemampuan yang dimiliki. Dilansir dari Gramedia.com, menurut Chaplin dalam kamus psikologi, “Psikotes merupakan tehnik untuk mempelajari kepribadian yang bertujuan menentukan sifat yang mendasari dari perilaku yang muncul.”Bila ingin mendapatkan karyawan yang bagus dan memiliki dedikasi yang tinggi maka lakukanlah tes ini karena bisa jadi calon karyawan yang mendaftar memiliki IQ yang tinggi tetapi tidak loyal karena sering bermigrasi pekerjaan.
Setiap orang memiliki kognitif atau kecerdasan yang berbeda-beda, hal ini disebabkan karena faktor genetik atau keturunan serta faktor lingkungan dan juga pengalaman yang menjadi pupuk dalam kehidupan proses belajar seseorang. Terdapat tiga tes psikologi untuk mengetahui kecerdasan seseorang, tes tersebut meliputi: Pertama, IQ (Intelligent Quotient).Tes ini berkaitan dengan kecerdasan seseorang dalam memecahkan masalah matematis, logis serta strategis. Melalui tes ini akan diketahui mengenai kemampuan seseorang dalam berfikir, mengolah informasi serta bertindak secara terarah dan sistematis. Mengutip Verywell Mind, seorang psikolog bernama Howard Gardner menyebutkan bahwa kecerdasan manusia dibagi menjadi delapan, yaitu kecerdasan linguistik atau kemampuan berbahasa, kecerdasan matematik atau logika berfikir, kecerdasan spasial, kecerdasan kinetic, kecerdasan musical, kecerdasan interpersonal, kecerdasan intrapersonal serta kecerdasan naturalis yang berkaitan dengan alam. Kedua EQ (Emotional Quotient). Tes ini membahas mengenai perasaan terhadap diri sendiri dan oranglain, seperti empati, motivasi serta kecakapan seseorang dalam merespon kondisi disekitar mereka. Melalui tes jenis ini dapat diketahui kemampuan seseorang dalam mengendalikan emosi. Bahkan kecerdasan jenis ini mengambil peranan penting dalam dunia kerja, seseorang dapat menjalin hubungan yang baik bersama tim dengan kecerdasan emosional yang stabil.
Baca Juga:Distribusi Spasial Jumlah Penduduk, Kesejahteraan dan Kesehatan Negara di DuniaDua Bocah Subang Derita Lumpuh Otak, Orang Tua Berharap Anaknya Bisa Sembuh
Begitu juga dalam dunia Pendidikan, siswa yang memiliki kecerdasan emosional yang stabil akan mudah menjalin hubungan baik dengan teman sebayanya. EQ memiliki lima kategori utama yaitu; self-awareness (kesadaran diri), self-regulation (mengatur emosi), motivasi, empati serta kemampuan besosialisasi (social skill). Ketiga SQ (Spiritual Quotient) .Dilansir dari Jurnal Tarbiyatuna, kecerdasan spiritual (Spiritual Quention) merupakan konsep yang berhubungan dengan bagaimana seseorang cerdas dalam mengelola makna, nilai serta kualitas kehidupan spiritualnya. Sederhananya, kecerdasan spiritual mendorong kita untuk memandang hidup dari berbagai sisi.