“Para petani sudah berusaha menggunakan mesin pompa buat mengairi sawah dengan cara menyedot air sungai, tapi air sungainya gak bisa tersedot karena airnya dalam dan gak bisa naik ke pesawahan,” kata Munawar.
Ia berharap pemerintah bisa segera menyelesaikan sodetan Tarum Timur di Kecamatan Compreng agar air bisa mengalir dari Tarum Timur ke lahan pesawahan yanga ada di Kecamatan Pusakanagara dan daerah lainnya.
“Kalau sodetan pembangunannya udah jadi Insya Allah kita gak akan kurang air, karena air buat irigasi kan berasal dari tarum timur yang sumbernya dari Waduk Jatiluhur tersebut,” jelasnya. Bupati Subang H Ruhimat meminta untuk menanggulangi dan mengantisipasi dampak El Nino. Bupati telah memerintahkan para kepala desa, Muspika untuk mengamankan kondisi kekurangan air bagi petani di Subang. Terutama sejumlah wilayah yang rentan kekurangan pasokan air seperti Kecamatan Cipunagara, Compreng, Pusakajaya, Pusakanagara dan sejumlah wilayah lainnya.
Baca Juga:Luput Dari Perhatian Pemerintah, Rumah Kakek Dulhari RobohWagub Sebut Ikatan Remaja Masjid Garda Terdepan Bentuk Karakter Siswa
“Kalau luas area yang kekurangan air sekitar 30 hektaran dan ini harus kita atasi bagaimana caranya agar tetap teraliri suplai air agar jangan nanti saat petani butuh air, rebutan air dan bertengkar soal air,” katanya usai menghadiri acara Refleksi 5 tahun kepemimpinan Jimat Akur di Kecamatan Tambakdahan, Selasa (1/8).
Bupati menyebut, produksi padi di Subang harus tetap terjaga dan terkendali. Jika tidak maka akan berdampak pada produksi padi nasional. Kabupaten Subang adalah salah satu penghasil padi tingkat nasional dan provinsi.
“Pokoknya bagaimanapun caranya petani harus cukup air, ada sodetan di Kecamatan Compreng salah satu upaya antisipasi kekurangan suplai air di wilayah Subang Utara,” tuturnya.(cdp/ery/ysp)