PASUNDAN EKSPRES – Hemofilia adalah penyakit keturunan yang menggangu proses pembekuan dalam darah. Gejala utama dari Hemofilia yakni pendarahan yang berlangsung lebih lama. Penyakit ini lebih sering terjadi kepada laki-laki.
Hemofilia terjadi ketika kurangnya protein pembentuk faktor pembekuan dalam darah. Akibatnya, darah dari penderita Hemofilia sulit membeku. Meski pun kondisi ini belum dapat di sembuhkan, akan tetapi penderitanya bisa hidup normal dengan mencegah terjadinya luka dan lakukan kontrol yang rutin ke dokter.
Penyebab Hemophilia
Hemofilia terjadi karena mutasi genetik yang menyebabkan darah kekurangan faktor pembekuan VIII dan IX. Kekurangan tersebut mengakibatkan darah sukar membeku sehingga pendarahan sulit berhenti.
Baca Juga:3 Cara Membuat Matcha Latte Yang Wangi Dan CreamyResep Coffe Latte Ala Cafe Yang Nikmat dan Kamu Bisa Bikin Sendiri di Rumah
Mutasi genetik yang terjadi pada penderita Hemofilia mempengaruhi kromosom X. Kelainan pada kromosom X lalu di turunkan oleh ayah, ibu, atau pun kedua orang tua pada anak.
Gejala Hemophilia
Gejala utama dari Hemofilia adalah darah yang susah untuk membeku sehingga darah sulit untuk berhenti atau pun berlangsung lebih lama.
Tak hanya itu, penderita Hemofilia pun dapat mengalami berupa:
- Perdarahan yang sulit membeku berhenti, misalnya pada saat mimisan atau pada luka gores.
- Perdarahan pada gusi.
- Pendarahan yang sulit berhenti setelah pasca operasi, misalnya setelah melakukan sunat (sirkumsisi).
- Darah pada urine dan tinja.
- Mudah mengalami memar.
- Pendarahan pada sendi yang di tandai oleh nyeri juga bengkak pada sendi seperti siku dan lutut.
Tingkat pendarahan yang di alami penderita Hemofilia tergantung pada tingkatan jumlah faktor pembekuan di dalam darah. Jika faktor pembekuan darah semakin sedikit, pendarahan akan semakin sulit untuk berhenti.
Pada Hemophilia ringan, jumlah pembekuan di dalam darah berkisar antara 5-50 persen. Penderita Hemofilia ini mungkin tak menunjukkan gejala apa pun. Akan tetapi, penderita dapat mengalami pendarahan yang sulit berhenti jika luka yang di alaminya cukup parah atau pun saat baru menjalani prosedur medis, seperti mencabut gigi dan operasi.
Sedangkan untuk Hemophilia sedang, jumlah faktor pembekuannya berkisar antara 1-5 persen. Pada kondisi ini, pendarahan yang di akibatkan luka kecil pun akan sulit berhenti. Penderitanya pun cenderung lebih mudah untuk mengalami memar.