KARAWANG – Sejumlah fasilitas transportasi publik di Kabupaten Karawang, yang berperan sebagai tempat perhentian angkutan umum, seperti halte dan shelter, tampaknya sedang menghadapi tantangan pemeliharaan yang serius.
Keluhan masyarakat mengenai fasilitas yang terkesan tidak terawat dan mengalami kerusakan semakin meningkat.
Halte dan shelter yang seharusnya menjadi titik strategis bagi para penumpang untuk menunggu angkutan umum, saat ini justru terlihat terlantar.
Baca Juga:Pemerintah Daerah Karawang Fasilitasi Pengusaha dengan Rumah Potong Hewan RuminensiaPAC Muslimat Pagaden Serahkan Bantuan Bagi Anak Yatim
Coretan dan cat yang sudah mengelupas serta atap yang bolong menjadi pemandangan umum di sebagian besar fasilitas tersebut.
Kepala Bidang Sarana dan Prasarana Dinas Perhubungan Kabupaten Karawang, Dikhy Prayoga menjelaskan bahwa tantangan pemeliharaan ini disebabkan oleh keterbatasan anggaran. “Fasilitas halte dan shelter, sayangnya, belum dapat kami perbaiki secara maksimal karena anggaran yang terbatas,” ujarnya.
Namun, terdapat harapan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Perubahan tahun 2023.
Dikhy mengungkapkan bahwa Dinas Perhubungan telah mengajukan usulan anggaran sekitar Rp 50 juta untuk pemeliharaan fasilitas halte dan shelter.
Meskipun anggaran ini masih menunggu persetujuan, langkah pertama untuk memulihkan kondisi fasilitas telah ditemukan.
Selain itu, Dinas Perhubungan Kabupaten Karawang telah berupaya meningkatkan layanan transportasi publik dengan membangun dua halte baru di Klari dan Jalan Tarumanegara.
Meskipun hanya dua dari delapan usulan titik yang disetujui, langkah ini menunjukkan komitmen untuk mengatasi masalah tersebut.
Baca Juga:Terlibat Tawuran, Pelajar SMP di Karawang Tewas di BacokPemdes Kamarung Gelar Gerak Jalan Merdeka 78
Dikhy juga mengajak partisipasi aktif masyarakat dalam menjaga dan merawat fasilitas transportasi publik, termasuk halte dan shelter.
“Keterlibatan semua lapisan masyarakat sangat penting dalam menjaga dan merawat fasilitas ini. Fasilitas transportasi publik harus berfungsi dengan baik untuk kepentingan semua orang,” ungkapnya.
Dengan dukungan anggaran yang memadai dan partisipasi masyarakat yang lebih besar, diharapkan fasilitas transportasi publik di Kabupaten Karawang dapat segera pulih dan memberikan pengalaman yang lebih baik bagi pengguna jalan dan angkutan umum. (use/ded)