SUBANG – Berbagai rangkaian acara adat dan pertunjukan seni menghiasi perayaan Hari Krida Pertanian dan Milangkala ke-41 di Desa Tambak Mekar, yang berlangsung di halaman kantor Desa Tambakmekar.
Perayaan ini memiliki makna mendalam, sebagai bentuk rasa syukur atas hasil bumi dan keberhasilan para petani, serta sebagai upaya melestarikan budaya tradisional.
“Acara ini gelar salah satu nya untuk memperingati milangkala Desa tambak mekar sekaligus sebagai wujud rasa syukur warga dan melestarikan budaya,” ucap Baif panitia pelaksana
Baca Juga:Pantura Subang Kekeringan, BPBD Gelar Rapat Koordinasi dengan Para KadesWarga Tegalwaru Diajak Peran Aktif Dalam Taat Pajak untuk Membangun Desa
Baif, mengungkapkan bahwa perayaan ini sangat dinanti-nanti oleh masyarakat dan merupakan salah satu hajatan penting yang diadakan sekali setahun. Pada perayaan ini, hasil bumi, terutama berbagai jenis sayuran hasil pertanian, ditampilkan dengan bangga di atas panggung.
Selama tiga hari, milangkala dirayakan dengan meriah. Hari pertama diisi dengan tawasul, upacara milangkala, dan jiarah. Pada hari kedua, acara gebyar Muharram digelar untuk menyemarakkan suasana. Puncak perayaan, pada tanggal 14, diisi dengan pagelaran wayang golek dan berbagai hiburan rakyat.
“Hari pertama di isi dengan tawasul, upacara milangkala, jiarah, dilanjutkan di hari kedua diadakan acara gebyar Muharram dan pada tanggal 14 yaitu acara puncak digelar pagelaran wayang golek berserta hiburan rakyat,” tuturnya.
Keberhasilan perayaan ini tidak lepas dari dukungan dan kekompakan masyarakat Desa Tambak Mekar. Masyarakat berkontribusi secara swadaya untuk mengumpulkan sumber daya demi kesuksesan acara meriah ini.
Baif berharap bahwa perayaan ini dapat terus dilestarikan dan ditingkatkan setiap tahunnya. Upaya ini menjadi bukti nyata semangat kebersamaan dan penghargaan terhadap tradisi dan hasil kerja keras para petani. (Acp)