Oleh: Dony Purnomo
Guru Geografi SMAN 1 Purwantoro
Guru memegang peranan penting dalam sebuah proses pembelajaran. Pada saat proses pembelajaran ini, seringkali guru mengalami berbagai tantangan saat melaksanakan kegiatan pembelajaran.
Tantangan yang kerap kali dihadapi oleh guru terkait dengan hubungan social emosional antara guru dengan peserta didik yang tidak harmonis. Kadangkala guru merasa jengkel dengan para peserta didiknya, begitu pula sebaliknya kadangkala murid juga merasa tidak nyaman dengan guru karena terlibat konflik sosial emosional.
Jika tidak tertatasi, konflik yang terjadi antara guru dan murid ini bak fenomena bola salju yang terus mengkristal hingga mereka lulus masih saling mengingat konflik yang terjadi antara guru dan murid. Guru teringat dengan kejelekan muridnya, dan murid juga teringat pengalaman konflik yang dialami dengan guru.
Baca Juga:Hari Pramuka: Membentuk Manusia yang Profesional dan ProporsionalAll Out Menangkan Anies di Subang, NasDem dan PKS Satu Suara
Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi konflik antara guru dan murid adalah dengan menerapkan pembelajaran sosial emosional. Pembelajaran Sosial-Emosional (PSE) adalah suatu pendekatan dalam dunia pendidikan yang bertujuan untuk mengajarkan keterampilan sosial dan emosional kepada murid, selain dari materi akademis biasa. Tujuan utama dari PSE adalah untuk membantu murid mengembangkan pemahaman yang lebih baik tentang emosi, hubungan sosial, keterampilan komunikasi, empati, manajemen konflik, serta berbagai aspek lain dari kesejahteraan psikologis dan kemampuan sosial.
Pembelajaran sosial emosional ini merupakan hal penting yang harus dikuasai oleh guru dalam pembelajaran. Beberapa hal berikut ini merupakan alas an mengapa guru harus mampu menerapkan pembelajaran emosional diantaranya;
Pertama, Meningkatkan kualitas pengajaran. Kesadaran penuh membantu guru untuk lebih fokus dan hadir secara mental saat mengajar. Dengan memusatkan perhatian pada momen sekarang, guru dapat lebih peka terhadap kebutuhan dan reaksi murid, sehingga pengajaran dapat disesuaikan dengan lebih baik.
Kedua, Mengelola stres dan tekanan. Profesi mengajar dapat penuh dengan stres dan tekanan, seperti persiapan pelajaran, mengatasi tantangan kelas, dan tuntutan administratif. Dengan berlatih kesadaran penuh, guru dapat mengelola stres dengan lebih baik, merasa lebih tenang, dan mengurangi risiko kelelahan atau kejenuhan.