Di usia masih muda ini, kata mantan Ketua KPU ini, bangsa Indonesia harus banyak belajar dalam menyikapi setiap persoalan. Dengan ribuan suku, etnis dan agama, harus menjadi modal kekuatan untuk membangun bangsa Indonesia ke arah yang lebih baik.
“Jangan sampai perbedaan ini jadi kelemahan bangsa untuk tidak bersatu dalam mewujudkan cita-cita para leluhur kita, pahlawan yang telah rela berkorban berjuang untuk kemerdekaan bangsa ini,” ungkapnya.
Selaku alumni, Maman pun meminta maaf jika kegiatan KAHMI tidak seperti HMI yang memiliki seabreg kegiatan. Hal ini lantaran mayoritas alumni sudah memiliki fokus lain sesuai bidangnya masing-masing.
Baca Juga:KCD Pererat Silaturahmi lewat Lomba AgustusanJamran Bentuk Karakter Pramuka Penggalang
“Kami memohon maaf jika kegiatan KAHMI tidak seperti HMI. Kami sadar betul harus pintar membagi waktu antara keluarga, pekerjaan dan organisasi,” ujarnya.
Sementara, Koordinator Presidium MD KAHMI Kabupaten Subang Ade Syahid AA, SH.I mengatakan sesuai tema kegiatan, Kemerdekaan Adalah Amanat Masa Depan dari Para Pahlawan, momentum HUT RI 78 tahun bukan hanya pengulangan seremonial tahunan, namun lebih kepada pertanggungjawaban bersama anak bangsa.
“Ada pengorbanan amanat dari para pahlawan untuk menjaga dan mengisinya, karena harapan cita-cita generasi selanjutnya ada di generasi hari ini dengan ukiran sejarah setiap jaman dan orang tantangannya berbeda-beda,” kata Ade Syahid.
Dia menjelaskan HMI dan KAHMI harus memahami sejarah bangsa Indonesia yang penuh perjuangan. Hal ini untuk dijadikan rujukan dan spirit kewarganegaraan dan kebangsaan yang terinspirasi dari jiwa patriotik dan nasionalisme para pendiri bangsa.
“KAHMI-HMI yang merupakan aset umat dan bangsa dengan landasan keIndonesiaan, keIslaman dan keMahasiswaan harus mau berperan mencatatkan kebermanfaatan sesuai dengan garis visi-misi pada kompetensinya, termasuk kader KAHMI-HMI yang ada di Subang,” pungkasnya.(rls)