PASUNDAN EKSPRES-Kekeringan yang melanda lahan pesawahan warga di wilayah Pantura Subang masih belum menemukan solusi yang lebih efektif. Hal ini disampaikan oleh Kepala Dusun, Desa Bobos Kecamatan Legonkulon, Ahmad Hidayat.
Menurutnya, sejauh ini belum ada langkah-langkah startegis dalam upaya penanganan kekeringan pada lahan pesawahan di Pantura khususnya Desa Bobos. Ia mengatakan, para petani membutuhkan solusi dari pihak Dinas Pertanian dan PJT II wilayah Subang.
“Sejauh ini Dinas Pertanian dan pihak PJT belum ada upaya apapun untuk mengatasi kekeringan ini, padahal kondisi dilapangan sudah sangat menghawatirkan,” ujarnya.
Baca Juga:Residivis Kasus Pencabulan Kembali Berulah, 5 Anak di Karawang Menjadi KorbanDaftar 625 DCS DPRD Kabupatan Subang Ditetapkan KPU
Jika melihat kondisi terkini, kata Ahmad, lahan pertanian di Desa Bobos banyak sekali yang sudah mengalami kekeringan hingga gagal panen. Menurutnya, saat ini baru ada upaya dari pihak BBWS saja.
“Sejauh ini baru ada upaya dari BBWS yang menurunkn mobil mesin pompa dan dibantu oleh personil BPBD. Saya berharap semua stake holder ikut andil dalam mengatasi permasalahan ini,” terangnya.
Ia mengatakan, jika kekeringan ini tidak bisa diantisipasi, petani akan mengalami gagal panen dengan banyak kerugian.
“Petani akan sangat tertekan dengan biaya modal yang sudah dikeluarkan ditengah ancaman gagal panen karena kekeringan ini karena sulitnya air,” kata Ahmad.
Ia berharap, adanya upaya pasti dan maksimal dari Dinas Pertanian Kabupaten Subang dan UPTD pertanian daerah dalam mengatasi permasalahan kekeringan ini.
Sebelumnya diberitakan, BPBD Kabupaten Subang telah mengadakan rapat koordinasi antisipasi kekeringan bersama para kades ditiga kecamatan di Pantura Subang. Para kades tersebut kemudian berdiskusi bersama BPBD untuk mengatasi masalah tersebut.
Akhir dari kesepatan tersebut, Kalak BPBD Udin Jazurin menyampaikan, Desa Bobos, Kecamatan Legonkulon akan menggunakan mobil penyedot air pinjaman dari BBWS Provinsi Jawa Barat.
Baca Juga:Jual Solar Subsidi, Polisi Tangkap 2 Orang di KarawangLinda Megawati Bersama BKKBN Gelar Sosialisasi Bangga Kencana di Kabupaten Subang
Ia mengatakan, jangka waktu penggunaan mobil sedot tersebut kemungkinan akan berlangsung 4 bulan kedepan. Mobil ini bisa digunakan bergantian dengan desa-desa lain yang situasinya tidak memungkinkan.
“Mudah-mudahan dengan adanya bantuan mobil penyedot air ini masyarakat khususnya petani bisa terbantu,” ucapnya. (cdp)