Membaca untuk Memberi Kebaikan

Membaca untuk Memberi Kebaikan
0 Komentar

Mengapa Harus Memilih bacaan yang bermanfaat? Menarik sekali, banyak tulisan, peristiwa, tontonan di sekeliling kita, hal ini perlu ketelitian dalam mengonsumsinya agar bacaan bisa bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari,  bermanfaat bagi diri kita dan orang lain. Ketika diri kita selalu membaca hal yang bermanfaat atau mengambil hikmah dari setiap peristiwa yang kita alami maka kita akan  menjadi pribadi yang bermanfaat. Hal ini sesuai perintah Rasulullah saw kepada umatnya. Sabda beliau:

“Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi orang lain.” (Hadits Riwayat ath-Thabrani, Al-Mu’jam al-Ausath, juz VII, hal. 58, dari Jabir bin Abdullah r.a.. Dishahihkan Muhammad Nashiruddin al-Albani dalam kitab: As-Silsilah Ash-Shahîhah)

Menjadi pribadi yang bermanfaat adalah salah satu karakter yang harus dimiliki oleh seorang Muslim. Seorang Muslim lebih diperintahkan untuk memberikan manfaat bagi orang lain, bukan hanya mencari manfaat dari orang atau memanfaatkan orang lain. Ini adalah bagian dari implementasi konsep Islam yang penuh cinta, yaitu memberi.

Baca Juga:Keberlangsungan Program Studi di sebuah Perguruan Tinggi (bagian 2/habis)Keberlangsungan Program Studi di sebuah Perguruan Tinggi

Aktivitas membaca menjadi sangat langka di kalangan milenial . Padahal dilansir dari Kompas, dalam hasil Sensus Penduduk Tahun 2020 disebutkan bahwa generasi Z dan milenial mendominasi komposisi penduduk Indonesia pada saat ini.Bagi generasi milenial tentunya saat ini sedang dalam masa produktif. Jadi, generasi milenial setiap hari pasti disibukkan dengan belajar ,bekerja dan menghadapi berbagai permasalahan orang dewasa lainnya.

Berikut ini  rekomendasi Glints beberapa buku tentang generasi milenial yang bisa dijadikan bacaan untuk mencari inspirasi :

Generasi Langgas : Millennials Indonesia (2016, Yoris Sebastian), 2) Sebuah Seni untuk Bersikap Bodo Amat (2016, Mark Manson),3) Bagaimana tidak, karya Mark Manson yang satu ini sangatlah unik karena pembaca disarankan untuk tidak selalu berpikiran positif setiap saat. Menurut Huffpost buku ini mendorong para pembacanya untuk menemukan hal yang benar-benar penting baginya, serta membatasi perhatian pada hal yang kurang bermakna dalam hidup. Penulis tersebut memberikan pandangan yang cukup unik yaitu tidak semua hal harus ditanggapi dengan positif. Ada saatnya kita perlu merasa bodo amat dengan apa kata orang lain. Namun, bukan berarti kita tidak mempedulikan semua masukan orang lain, ya.Melainkan kita harus mencari cara agar bisa tetap fokus pada apa yang kita sukai dan baik , tanpa terlalu memikirkan komentar negatif orang lain.

0 Komentar