Moral dalam arti ini adalah kekuatan dan kualitas komitmen pemimpin dalam memperjuangkan nilai-nilai, keyakinan, tujuan, dan amanat penderitaan rakyat.
Sayangnya, soal mental yang menjadi moral kapital ini, berhadapan dengan mentalitas toxic, yang menyebarkan pikiran kebencian, tak bertanggungjawab, mementingkan diri sendiri, menyalahkan sesiapapun atas kegagalan dan tumpul nalar-nurani.
Melahirkan people toxic, penyebar kebencian, penghakim tak berdasar dan mencari untung sendiri.
Menjadi polusi pada kebudayaan agung manusia.
Itulah tantangan kemerdekaan diri saat ini.
Baca Juga:Daftar Harga Kulkas LG 2 Pintu, Yakin Ga Mau Beli?5 Daftar Harga Paket XL Tahun 2023, Murah Bingits!
Merdeka mental dan pikiran adalah berdaulat pada apa yang dikerjakan dan dipunyai. Tak peduli orang menggunakan apa untuk mencapai apa.
Sebab merdeka mental dan pikiran, berpijak pada nilai dan esensi keadaban diri dan publik.
Esensi keadaban diri lahir dari kejernihan hati, nurani dan pikiran.
Melahirkan sikap tak terintimidasi, tak terpengaruh people toxic, berdaulat dan adil.
Pada akhirnya mental diri, menentukan seberapa besar kemerdekaan itu ada. (Kang Marbawi, 19.08.23)