SUBANG-Kekeringan yang melanda lahan pesawahan warga di wilayah Pantura Subang masih belum menemukan solusi yang lebih efektif. Hal ini disampaikan oleh Kepala Dusun, Desa Bobos Kecamatan Legonkulon, Ahmad Hidayat.
Menurutnya, sejauh ini belum ada langkah-langkah startegis dalam upaya penanganan kekeringan pada lahan pesawahan di Pantura khususnya Desa Bobos. Ia mengatakan, para petani membutuhkan solusi dari pihak dinas pertanian dan PJT II wilayah Subang.
“Sejauh ini dinas pertanian dan pihak PJT belum ada upaya apapun untuk mengatasi kekeringan ini, padahal kondisi di lapangan sudah sangat menghawatirkan,” ujarnya.
Jika melihat kondisi terkini, kata Ahmad, lahan pertanian di Desa Bobos banyak sekali yang sudah mengalami kekeringan hingga gagal panen. Menurutnya, saat ini baru ada upaya dari pihak BBWS saja.
Baca Juga:DLHK Tagih Retribusi Sampah ke PT VIM, Tarik Iuran Pedagang Tapi Tidak SetorEdwin Senjaya Buka Lomba Piala Kelurahan Derwati
“Sejauh ini baru ada upaya dari BBWS yang menurunkan mobil mesin pompa dan dibantu oleh personel BPBD. Saya berharap semua stake holder ikut andil dalam mengatasi permasalahan ini,” terangnya.
Ia mengatakan, jika kekeringan ini tidak bisa diantisipasi, petani akan mengalami gagal panen dengan banyak kerugian.
“Petani akan sangat tertekan dengan biaya modal yang sudah dikeluarkan ditengah ancaman gagal panen karena kekeringan ini karena sulitnya air,” kata Ahmad.
Ia berharap, adanya upaya pasti dan maksimal dari Dinas Pertanian Kabupaten Subang dan UPTD pertanian daerah dalam mengatasi permasalahan kekeringan ini.
Diberitakan sebelumnya, BPBD Kabupaten Subang telah mengadakan rapat koordinasi antisipasi kekeringan bersama para kades ditiga kecamatan di Pantura Subang. Para kades tersebut kemudian berdiskusi bersama BPBD untuk mengatasi masalah tersebut.
Akhir dari kesepatan tersebut, Kalak BPBD Udin Jazurin menyampaikan, Desa Bobos, Kecamatan Legonkulon akan menggunakan mobil penyedot air pinjaman dari BBWS Provinsi Jawa Barat.
Ia mengatakan, jangka waktu penggunaan mobil sedot tersebut kemungkinan akan berlangsung 4 bulan ke depan. Mobil ini bisa digunakan bergantian dengan desa-desa lain yang situasinya tidak memungkinkan.
Baca Juga:200 Peserta dari Berbagai Kota Ikuti Sari Ater Jambore Trail RunKPU Subang Tunggu Tanggapan Masyarakat Soal 625 Bacaleg yang Memenuhi Syarat Daftar Calon Sementara
“Mudah-mudahan dengan adanya bantuan mobil penyedot air ini masyarakat khususnya petani bisa terbantu,” ucapnya.